get app
inews
Aa Text
Read Next : Spanyol Raih Emas Olimpiade Paris 2024 Usai Kalahkan Perancis

KCIC Targetkan Pengoperasian Whoosh Sepenuhnya oleh Tenaga Kerja Lokal pada 2026

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:31 WIB
header img
Foto Ilustrasi kereta

JAKARTA, iNews Depok.id - General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, mengungkapkan rencana ambisius untuk mengalihkan seluruh operasional kereta cepat Whoosh ke tangan tenaga kerja Indonesia pada tahun 2026.

Saat ini, banyak posisi kunci masih diisi oleh tenaga ahli dari China, mengingat teknologi Whoosh merupakan inovasi baru di Indonesia, kehadiran tenaga kerja asing ini bukan sekadar untuk mengoperasikan Whoosh, tetapi juga sebagai bagian dari proses transfer pengetahuan. KCIC berkomitmen untuk memastikan bahwa pada tahun 2026, seluruh aspek pengoperasian Whoosh akan dijalankan oleh tenaga lokal yang terlatih dan bersertifikasi.

"Ada proses on job training sebelum tenaga kerja kita mendapatkan sertifikasi profesional pengoperasian Whoosh, proses ini akan kita lakukan secara bertahap, sehingga pada akhirnya nanti seluruh kereta whoosh yang mengangkut penumpang akan dioperasikan oleh masinis lokal," kata Eva di stasiun Tegalluar pekan lalu.

Saat ini, sekitar 600 SDM Indonesia dari berbagai bidang sedang menjalani proses transfer pengetahuan. Mereka mencakup calon masinis, tenaga perawatan sarana dan prasarana, serta staf operasional kereta. Dari jumlah tersebut, 72 orang merupakan calon masinis Whoosh yang sebelumnya bekerja di PT KAI.

Proses pelatihan masinis terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama melibatkan observasi kerja masinis profesional. Pada tahap kedua, masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh dalam berbagai situasi non-penumpang. Sebelum memasuki tahap ketiga, yaitu mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para calon masinis harus lulus ujian yang menguji kecakapan mereka dalam menerapkan SOP dan penanganan situasi darurat.

Selain masinis, 78 petugas Indonesia juga sedang menjalani pelatihan untuk menjadi tenaga perawatan Whoosh. Proses ini juga terdiri dari tiga tahap, mulai dari observasi hingga pelaksanaan tugas perawatan secara mandiri di bawah pengawasan.

"Kedepannya 600 orang ini akan menggantikan tenaga expert dari Tiongkok yang saat ini masih mendampingi, targetnya 1-2 tahun kedepan, jadi secara bertahap dan berproses," pungkas Eva.

Eva menekankan bahwa proses transfer pengetahuan ini akan terus berlanjut dan diperluas. KCIC berkomitmen untuk meningkatkan program pelatihan guna memastikan kemandirian operasional dan perawatan kereta cepat oleh tenaga kerja lokal di masa depan.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut