get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan Cinta Lari Segala Level dan Dukung Sustainability, Garmin Run 2024 Asia Series Siap Digelar!

Intip Tips Latihan dari Atlet Berkebutuhan Khusus Inspiratif Jelang Garmin Run 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 14:34 WIB
header img
Tahun ini, Garmin Run Indonesia spesial mengangkat tema sustainability dan inclusivity, selain pemilihan lokasi dan rute baru. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Garmin, leading GPS smartwatch brand, baru-baru ini mengumumkan acara tahunan Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia. Event lari yang mengajak pelari dari berbagai tingkat kemampuan ini akan diselenggarakan di ICE BSD pada Minggu, 29 September 2024.

Tahun ini, Garmin Run Indonesia spesial mengangkat tema sustainability dan inclusivity, selain pemilihan lokasi dan rute baru. Dengan tema baru ini, Garmin optimis masyarakat akan mendapatkan pengalaman berlari yang baru dan inklusif, terlebih dengan terbukanya akses bagi para penyandang disabilitas.

Pengguna wheelchair yang mendapatkan jalur khusus untuk berkompetisi di sepanjang rute yang ditentukan dan bagi penyandang hearing impaired akan difasilitasi dengan beragam tanda visual yang memudahkan selama berlari.

Tips Latihan ala Johanna Caroline

Johanna Caroline, yang tergabung dalam komunitas  Jakarta Swift Wheelchair Basketball Athlete memaparkan bahwa komunitas difabel sangat antusias dan melihat bahwa Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia benar-benar perayaan lari yang turut merayakan semua lapisan masyarakat.

Adapun beberapa poin-poin inklusivitas yang menjadi sorotan ketika penyandang disabilitas secara aktif didukung untuk terlibat dalam olahraga menurut Johanna adalah sebagai berikut:

1.                  Meningkatkan kesehatan (secara fisik, mental, emosional) dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bagi penyandang disabilitas.

2.                  Meningkatkan kepercayaan diri, yang tentunya berdampak terhadap pencapaian prestasi, kesuksesan, pengakuan dari masyarakat atas pencapaian tersebut.

3.                  Membangun hubungan yang kuat, entah itu sesama atlet, pelatih, maupun pendukungnya, sehingga mengurangi isolasi sosial dan memperluas jaringan dukungan bagi penyandang disabilitas melakukan olahraga.

4.                  Meningkatkan kesadaran tentang kesulitan, kesetaraan, dan pentingnya memperlakukan semua individu dengan saling menghormati dalam ruang publik.


Johanna Caroline, yang tergabung dalam komunitas Jakarta Swift Wheelchair Basketball Athlete. Foto: Ist

 

Johanna yang tergabung dalam komunitas Jakarta Swift Wheelchair Basketball memberikan bocoran latihan yang rutin dilakukan oleh dirinya untuk menjaga kebugaran. Latihannya mencakup strength training atau latihan beban dan endurance workout seperti kardio, track, dan field racing.

Selain berlatih fisik, Johanna juga menyiapkan mental dan mempertajam fokus agar koordinasi dengan tim lebih baik lagi. Menurutnya, manajemen stres sangat berpengaruh ketika akan menghadapi perlombaan.

Johanna yang menggunakan Garmin vivoactive 5 menambahkan bahwa perlombaan ini bukan sekadar perebutan medali, tapi juga menciptakan peluang bagi semua orang untuk bersaing secara sehat dan merayakan keberagaman. Garis finish tidak hanya menandai pencapaian pribadi tetapi juga melambangkan keberhasilan dalam mengatasi segala hambatan dan motivasi untuk terus maju meskipun menghadapi tantangan.

“Jangan biarkan keterbatasan menjadi hambatan. Mulailah dengan langkah kecil dan percaya pada kemampuan Anda, lalu gunakan itu sebagai batu loncatan untuk terus bergerak maju. Bersama-sama kita bisa mencapai impian kita. Seperti besi yang mengasah besi lainnya,” ucap Johanna Caroline.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut