Peserta lainnya, Alifia Maharani Putri yang mengambil program Half Minor Advanced Fetal and Neonatal Care, mengaku mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa dari perspektif yang berbeda.
“Program half minor ini memberikan pengetahuan luas mengenai perkembangan teori dan penelitian bayi prematur, kehamilan kembar, penyakit jantung bawaan, hingga kelainan imunologi pada bayi. Disini saya belajar dasar teori untuk menyelamatkan dan memberikan perawatan terbaik untuk bayi. Semoga ilmu yang dipelajari ini dapat memberikan manfaat yang luas di Indonesia,” seru Alifia.
“Saya senang sekali saat itu mendapatkan kesempatan untuk melakukan operasi tulang belakang pada kadaver, atau mayat yang sudah diawetkan. Pengalaman untuk menggunakan instrumen spesialistik pada tulang yang nyata merupakan pengalaman yang tidak mudah didapat oleh mahasiswa kedokteran umum. Program ini sangat memperdalam ketertarikan saya terhadap dunia spesialis nanti,” tandas Stephanie Gosal yang mengikuti Half Minor Spine and Skullbase surgery & Otolaryngology-Audiology.
Kerja sama antara FKUI dengan LUMC dalam bidang pertukaran mahasiswa ini telah berlangsung sejak tahun 2014. Foto: Ist
Sementara Nabilah Nurul Islami, yang mengikuti Half Minor Heart and Blood Vessels juga mengaku bersyukur dapat berkesempatan mendalami ilmu jantung dan pembuluh darah di negeri Belanda.
“Saya mendapat banyak pengalaman berharga setelah mengikuti program ini. LUMC sangat mengedepankan riset dan pemahaman mendalam untuk mengembangkan inovasi pengobatan di masa depan. Saya juga senang berkesempatan masuk ke ruang operasi jantung terbuka, lab kateterisasi, hingga belajar langsung simulasi melakukan PCI,” tuturnya.
Keikutsertaan mahasiswa FKUI pada program Half Minor LUMC merupakan bagian dari bentuk kerja sama antara FKUI dengan LUMC dalam bidang pertukaran mahasiswa yang telah berlangsung sejak tahun 2014.
Secara berkala kedua institusi mengirimkan mahasiswanya untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman, baik di Indonesia maupun Belanda.
Editor : Mahfud