Lima sekolah menengah pertama terpilih di Bali dan Sulawesi Selatan menjadi sekolah penggerak, melibatkan 160 guru, 2.610 siswa, dan 2.497 guru yang terimbas.
PSF-SDO juga melanjutkan Lighthouse School Program (LSP) di empat wilayah, dengan fokus pada pengembangan manajemen sekolah, strategi pembelajaran, dan keterampilan literasi dan numerasi.
Guru Binar, sebagai platform pelatihan daring, berhasil melahirkan gugusan pendidik berprestasi skala nasional.
Program ini aktif melaksanakan pelatihan daring dan hybrid, mencakup berbagai topik seperti Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka, Digital Content Creator, dan Youth Intercultural Program.
Pusat Belajar Guru (PBG) atau Teachers Learning Center (TLC), yang beroperasi di Kubu Raya dan Sulawesi Tenggara, menjadi organisasi pembelajaran mandiri yang membantu guru-guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
PBG Kubu Raya menyusun 13 modul pelatihan dan menjangkau lebih dari 1.100 guru, sementara TLC Sultra, pada akhir tahun kedua penyelenggaraan, telah menjangkau lebih dari 2.500 guru.
TLC Sultra akan diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memperluas cakupan pelatihan di wilayah tersebut.
PSF-SDO juga berkolaborasi dengan berbagai mitra dalam Professional Development Program (PDP), termasuk program Ekosistem Pendidik Profesional (EPP) di Samarinda dan Magang Kepala Sekolah Kota Palu.
PDP melibatkan pelatihan kepada guru-guru terpilih, dengan tujuan menghasilkan fasilitator kota yang dapat menyebarkan ilmu mereka kepada rekan-rekan guru melalui diseminasi.
George menekankan bahwa PSF terus mengukuhkan komitmen selama dua dekade untuk mendukung kualitas pendidikan Indonesia. Melalui kerja sama dengan mitra pemerintahan dan swasta, PSF berharap dapat mencapai lebih banyak pendidik, sekolah, dan siswa, memberikan kontribusi positif pada sektor pendidikan Indonesia.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta