CIPAYUNG DEPOK, iNews Depok.id – Warga Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, mulai melaksanakan kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tahun 2024, untuk membahas pelaksanaan pembangunan pada tahun 2025 mendatang.
Lurah Pondok Jaya, Denny Ferdian mengatakan Musrenbang merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan di seluruh kelurahan, yang ada di Kota Depok.
“Musrenbang ini agenda tahunan, pelaksanaannya ditujukan untuk mebahas kegiatan pembangunan yang akan dilakukan di tahun berikutnya, tepatnya di tahun 2025,” kata Lurah Ponok Jaya, Denny Ferdian, Senin (15/1/2024).
Denny mengungkapkan, tahun ini warga Kelurahan Pondok Jaya masih memfokuskan usulan pembanunan infrastruktur, dibanding pembangunan non infrastruktur seperti peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Memang pembangunan lebih fokus ke fisik infrastruktur, jumlah anggarannya di atas 50 persen, dari total anggaran yang diberikan sebesar Rp2,5 miliar,” ucap dia.
Dia menyebutkan, pembangunan infrastruktur yang diajukan pada Musrenbang Kelurahan Pondok Jaya tahun 2024, ada sejumah kegiatan yang diajukan, seperti pembangunan jalan, pengaspalan, pembuatan dan perbaikan drainase, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), hingga pembuatan septic tank.
“Renovasi RTLH di Pondok Jaya terbagi dalam tiga bentuk anggaran, ada bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemerintah Kota Depok,” ujar dia.
Namun demikian, bagi Denny pembangunan yang baik tidak melulu hanya menyasar pembagunan fisik infrastruktur, akan tetapi pembangunan non infrastruktur seperti peningkatan SDM.
“Walaupun sebenarnya kami dari kelurahan lebih senang jika persentase pembangunan non fisik lebih tinggi. Sebab, pembangunan bukan hanya infrastruktur fisik saja, tapi SDM juga wajib kita tingkatkan,” imbuh dia.
“Pembangunan SDM bisa dilakukan melalui kegiatan pelatihan. Pelatihan bisa menyasar anggota Karang Taruna, remaja di lingkungan. Pelatihan bisa banyak, bisa pelatihan peningkatan kompetensi maupun pelatihan pemberian makanan sehat bagi kader Posyandu, untuk mempercepat penekanan angka stunting di Depok,” beber dia.
Denny juga kurang setuju jika angka pengajuan perbaikan RTLH terus meningkat tiap tahunnya. Sebab, hal ini bisa menjadi indikasi jika satu wilayah yang memiliki banyak RTLH merupakan wilayah yang ekonominya kurang berkembang.
“Kita tidak berbangga hati kalau masih banyak laporan terkait RTLH. Saya berharap pengajuan perbaikan RTLH bisa lebih turun. Kalau turun itu tandanya ekonomi masyarakat sudah membaik,” ucap dia.
Dia menambahkan, ke depannya dia juga bakal mencoba mengakomodir pembangunan gedung Posyandu di Kelurahan Pondok Jaya.
“Dari pucuk pimpinan di Kota Depok, kami lurah diminta untuk mengakomodir agar satu RW memiliki satu Posyandu dengan bangunan sendiri. Tidak ada lagi yang numpang di rumah RW maupun di Poskamling,” beber dia.
Selain itu, sebagai lurah yang terhitung baru menjabat di Pondok Jaya, dia bertekat untuk meningkatkan potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kelurahan Pondok Jaya, dalam rangka membantu mengembangkan usaha mereka.
“Saya coba lihat potensi yang ada di Pondok Jaya dulu. Karena ada sasaran utama UMKM juga dalam Musrenbang tahun anggaran 2025 mendatang. Saya akan melakukan audiensi dengan pelaku UMKM Pondok Jaya untuk menampung apa saja kebutuhan usaha mereka,” tutup dia.
Editor : M Mahfud