get app
inews
Aa Text
Read Next : Krisis Kesehatan di Kamp Pengungsian Gaza Memburuk, PMI Lanjutkan Layanan Kesehatan Keliling

Revitalisasi Karir: Mendorong Perawat ke Garda Depan Kepemimpinan Rumah Sakit

Minggu, 24 Desember 2023 | 09:13 WIB
header img
Yesi Juniarta Simatupang, Mahasiswa S2 Universitas Indonesia. Foto: Ist

Penyebab Terbatasnya Kesempatan Perawat Untuk Menjadi Unsur Pimpinan Tinggi di Rumah Sakit

Terbatasnya kesempatan perawat untuk menjadi unsur pimpinan tinggi di rumah sakit dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu

1.Kurangnya pengembangan keterampilan kepemimpinan.
Program pengembangan keterampilan manajerial sering kali tidak khusus menyasar pada perawat. Kurikulum pendidikan perawat kurang menekankan aspek kepemimpinan dan manajerial yang diperlukan untuk mencapai posisi pimpinan.

2.Budaya organisasi yang tidak mendukung.
Beberapa rumah sakit mungkin memiliki budaya yang tidak mendorong atau mengakui aspirasi perawat untuk maju ke posisi pimpinan. Hal ini dapat disebabkan karena penghargaan yang diberikan kepada perawat lebih rendah daripada penghargaan yang diberikan kepada tenaga medis atau manajerial lainnya.  

3.Kurangnya dukungan institusional.
Kebijakan internal rumah sakit sering kali tidak memberikan dukungan yang cukup untuk perawat yang ingin maju ke posisi pimpinan. Kondisi ini dapat disebabkan karena kurangnya program mentoring, pelatihan atau kurangnya pengakuan atas keahlian perawat dalam konteks kepemimpinan. 

4.Tidak adanya jenjang karir yang jelas.
Kurangnya jenjang karir yang jelas untuk perawat menuju posisi pimpinan tinggi dapat menghambat motivasi dan aspirasi perawat. Tanpa adanya jenjang karir yang terstruktur, perawat mungkin kesulitasn untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai posisi tersebut.

5.Stereotip peran tradisional.
Stereotip terkait peran perawat sebagai pelaksana tugas medis mungkin menghalangi persepsi perawat sebagai calon pemimpin. Hal ini dapat membatasi pandangan organisasi tentang peran perawat dalam struktur kepemimpinan. 

6.Kurangnya rekognisi atas kontribusi klinis.
Penghargaan dan pengakuan atas kontribusi klinis perawat mungkin kurang dibandingan dengan kontribusi dari latar belakang medis. Hal ini dapat mengurangi motivasi perawat untuk memperjuangkan posisi pimpinan.    

Melalui identifikasi dan penanganan tantangan-tantangan ini, organisasi kesehatan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi perawat untuk mencapai posisi pimpinan tinggi, yang pada gilirannya akan mendukung pemenuhan kebutuhan akan perspektif klinni yang beragam dalam pengambilan keputusan di rumah sakit.  

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut