BANJARNEGARA, iNewsDepok.id - Kelompok tani Program UPLAND Kementerian Pertanian di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mendapatkan kabar bahagia mendengar domba Batur memiliki sertifikasi domba layak ekspor. Kabar semakin membahagiakan setelah mendengar domba Batur langsung menembus pasar pasar internasional.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk komoditas peternakan. Kebijakan Kementan untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan di dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan.
Setelah ekspor komoditas peternakan obat hewan, daging sapi premium, wagyu beef, pakan ternak, telur tetas, DOC dan saat ini sudah ada daging domba yang bermutu premium.
"Peluang perluasan pasar untuk komoditas domba/kambing di pasar global masih sangat terbuka luas. Disamping karena kondisi surplus produksi, juga karena domba batur Indonesia memiliki kualitas yang dilirik pasar internasional," ungkap Amran dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).
Dia menilai peluang itu menjadi kabar menggembirakan para peternak domba batur. Di mana harga setiap kilogram daging bisa dua kali lipat dari harga daging domba biasa.
Salah satu anggota kelompok tani di Banjarnegara Ahmad Sayfullah (32) mengaku senang dengan pengembangan potensi hewani oleh UPLAND Project Kementan.
Setelah menjalin kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dengan melakukan adaptive research antara domba Batur dengan domba asal Australia hasilnya memuaskan.
Hasilnya menakjubkan, domba hasil proses persilangan memiliki berkualitas tinggi sebanding dengan daging wagyu. Para petani yang tergabung dalam kelompok korporasi petani akan terus meningkatkan produktivitas untuk mencapai hasil yang tinggi.
"Dengan hasil daging premium itu sebenernya sudah jelas kita itu bisa mempunyai cita-cita kalo kita bisa menjual daging premium ke luar negeri. Ya kalau di luar negeri ada daging sapi yang wagyu kita juga punya domba premium kita akan jadikan wagyu dan harga jualnya kalau buat petani-petani seperti saya ya mungkin akan lebih tinggi lagi," kata Sayfullah.
Hasil lab menunjukkan, kualitas premium dapat dilihat dari kandungan gizi dan nutrisi kolesterol yang rendah, asam tak jenuh yang tinggi, prengus yang rendah, bobot potong, keempukan daging dan pangan fungsional dengan kandungan mineral yang baik.
Selain kualitas tinggi pada daging, harga jual daging domba batur hasil persilangan dengan dorper sangat tinggi. Harga jual dalam seperempat kilogram daging yang sudah diolah bisa mencapai Rp300 ribu.
"Dari harganya tinggi yang premium. Kita kan bukan kiloan ya, tapi kita sudah kemasan, kemasannya kita lewat vakum ada yang kita jadiin steak itu dari 300 ribu paling cuma seperempat kilogram," jelasnya.
Saat ini di kandang korporasi kelompok tani terdapat 92 ekor induknya dan empat ekor pejantan tersebut dikelola oleh 120 anggota yang terbagi menjadi enam kelompok dan 14 orang pengurus.
Selain 92 ekor indukan yang berada di kambing korporasi tersebut, UPLAND Project bersama LPPM juga melakukan tes laboratorium pada domba yang ada di kandang petani. Hasil laboratorium menunjukkan ada beberapa indukan yang ada di peternak juga merupakan domba bibit unggul memiliki gen yang kuat.
Hasil kawin silang domba batur yang setelah berumur 65 hari dari lahir bobotnya 20,2 kg, itu udah di atas rata-rata sehingga menghasilkan domba dengan bobot yang tinggi.
Dengan bobot yang jauh lebih tinggi, Widodo bersama kelompok petani lainnya yakin akan lebih untung secara ekonomis. Dari hasil perhitungan kasar meskipun harga belum dipastikan diperkirakan berat bersih daging satu ekor minimal 225 kg.
Potensi besar itu menjadi kabar gembira bagi petani dan peternak kelompok untuk meningkatkan produksi. Dia berkeyakinan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani jika berhasil meningkatkan potensi domba batur tersebut.
Kabar semakin gembira setelah UPLAND Project Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil menjalin kerjasama lima produk komoditas pertanian dengan Islamic Chef Cullinary Indonesia (ICCI) pada event Trade Expo Indonesia ke-38. Kesepakatan kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
"Kita juga baru mengawali, kita tau domba kita ini daging premium, kan baru belum lama ya kan. Nah dari perhitungan itu kita sangat mengharapkan nanti ada kelanjutan," bebernya.
Untuk diketahui, UPLAND merupakan program pemberdayaan petani dengan memegang konsep integrasi antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm) yang bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Editor : M Mahfud