DENPASAR, iNewsDepok.id - Sebagai upaya pelestarian budaya, Pendopo menghadirkan fashion show Buleleng Kita di Amphitheater Living World Denpasar, Bali, pada Jumat, (8/12/2023). Kegiatan ini merupakan puncak program pembinaan dan pelatihan UMKM Tekstil dan Pakaian di Kabupaten Buleleng, yang dilakukan Pendopo bekerja sama dengan desainer lokal dan Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Selain menampilkan 74 karya dalam fashion show, Pendopo juga menghadirkan lebih dari 40 UMKM dari Buleleng dalam Festival UMKM Buleleng pada 7-10 Desember di Living World Denpasar.
Pendopo merupakan merek usaha Kawan Lama Group yang menjadi rumah bagi UMKM lokal dan telah bekerja sama dengan lebih dari 200 UMKM di nusantara. Melalui slogan “Ragam Satu Negeri”, Pendopo berperan sebagai ekosistem pendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia.
Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan salah satu wujud upaya Pendopo dalam pelestarian budaya adalah program pemberdayaan masyarakat, khususnya produsen produk budaya lokal.
“Tahun lalu, Pendopo sudah melakukan kegiatan ini bagi para penenun ikat Sikka di Kabupaten Sikka, NTT, dan tahun ini kami menghadirkan program serupa di Kabupaten Buleleng, Bali, yang memiliki pesona dan hasil alam yang tinggi serta menyimpan banyak potensi industri fesyen,” ujar Tasya dalam keterangannya.
Sejak awal Juni 2023, Pendopo menghadirkan program pendampingan dan pelatihan untuk UMKM Tekstil dan Pakaian yang dilaksanakan di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) milik Pemerintah Kabupaten Buleleng di Jl. Ahmad Yani, Singaraja, Kecamatan Buleleng.
Pelatihan ini menjangkau lebih dari 40 penjahit lokal, ibu rumah tangga, juga pelajar di Kabupaten Buleleng.
Berkolaborasi dengan desainer lokal, serangkaian pelatihan online dan offline dilaksanakan berfokus pada keterampilan mendesain dan menjahit menggunakan bahan utama kain tenun Bali.
Selain itu Pendopo juga memberikan berbagai pelatihan seputar industri fesyen dan tren pasar, menentukan standar kualitas, manajemen produksi dan literasi keuangan, digitalisasi, juga mendorong sustainable fashion melalui pemanfaatan kain sisa produksi menjadi beragam aksesori berupa tas, gelang, dan anting-anting.
Kemudian sepanjang bulan September hingga November 2023, pelatihan dilanjutkan ke tahap pendampingan, produksi, dan seleksi karya. Pada tahap ini para desainer lokal mendampingi para peserta secara berkelompok untuk mewujudkan produk pakaian dan aksesori siap pakai yang akan dikurasi dan diperagakan dalam Fashion Show Buleleng Kita.
Selanjutnya, karya-karya terpilih tersebut juga akan diproduksi dan dipasarkan melalui ritel modern Pendopo.
“Saya berterima kasih kepada Pendopo atas kesempatan ini, karena saya jadi memiliki semangat dan mempunyai keterampilan lebih untuk terus berkarya di bidang ini. Pendopo juga membuka pintu kesempatan bagi kami untuk lebih berdaya dan sejahtera, sembari melestarikan budaya warisan leluhur,” ujar Ni Nyoman Dina Triana Dewi, salah satu peserta pelatihan.
Sebagai puncak rangkaian program pendampingan dan pelatihan, Pendopo berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan didukung oleh Bank Mandiri menggelar Fashion Show Buleleng Kita yang menampilkan 74 karya yang seluruhnya berbahan utama kain tenun khas Bali.
Gelaran Fashion Show ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 32 karya desainer lokal, 24 karya pakaian dan aksesori karya UMKM Buleleng hasil program pendampingan dan pelatihan, dan ditutup dengan 18 karya dari desainer Pendopo yang dihiasi dengan perhiasan dari The Palace Jeweler, merek ritel perhiasan emas dan berlian Tanah Air yang juga memiliki komitmen dalam melestarikan budaya Indonesia..
Thomas Wahyudi, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, mengatakan Bank Mandiri berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, salah satunya melalui dukungan terhadap UMKM. Hal ini sejalan dengan semangat yang dimiliki oleh Pendopo.
“Karena itu pada kesempatan ini kami turut mendukung program pendampingan dan pelatihan UMKM Tekstil dan Pakaian Kabupaten Buleleng melalui penyelenggaraan Fashion Show Buleleng Kita,” papar Thomas.
Masih dalam rangkaian acara puncak, sekaligus untuk semakin mendukung pemberdayaan UMKM Buleleng, Pendopo berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan Living World Denpasar juga menghadirkan Festival UMKM Buleleng.
Festival ini diikuti oleh lebih dari 40 UMKM dari Kabupaten Buleleng, mulai dari UMKM lukisan, kriya, dan makanan. Festival UMKM Buleleng diadakan mulai Kamis hingga Minggu, 7-10 Desember di lantai B1 Living World Denpasar.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Pendopo. Harapannya, kegiatan ini menginspirasi berbagai komunitas dan pelaku UMKM di Buleleng agar terus bersemangat untuk berkarya dan bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buleleng. Semoga kegiatan ini tidak menjadi akhir namun menjadi awal terciptanya kolaborasi yang berkelanjutan,” ujar drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Kabupaten Buleleng.
Harapan Tasya, melalui pelatihan pemanfaatan kain tenun khas Bali menjadi produk fesyen siap pakai, juga pembukaan akses pasar melalui Pendopo, daya saing dan semangat UMKM Tekstil dan Pakaian Buleleng terus meningkat.
“Kami juga berharap upaya kami dapat mendorong pelestarian warisan wastra tenun khas Bali, sehingga bisa dinikmati generasi kini dan nanti,” pungkas Tasya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani