Andreas menambahkan, “Dari hasil konsultasi bersama dokter gizi, risiko stunting bisa lebih tinggi ketika saat remaja atau perempuan hamil itu kekurangan zat besi. Penelitian kami ini pas dengan isu nasional dan pemda yang sedang fokus mengatasi stunting.”
Menurut Andreas, uji coba yang dilakukan sejauh ini hanya untuk mengikuti lomba saja. Tetapi memang ada keinginan untuk melanjutkan penelitian ini hingga mendapat peresmian dan izin dari BPOM, sehingga karya penelitian Marvello, Michael, dan Alfanno tidak berhenti ditahap lomba saja. Tetapi terlebih lagi dapat dibawa keluar SMPK Kanaan Banjarmasin dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat yang ada di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bahwa, KIHAJAR STEM sendiri merupakan Program Kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Pusdatin Kemendikbudristek RI.
Program ini diikuti secara tim sebagai wadah eksplorasi untuk pelajar di Indonesia agar memiliki keterampilan berpikir kristis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan yang berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Tujuan kegiatan agar para peserta didik kita mulai terbiasa berpikir kristis, berpikir kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics),” ujar Muhammad Hasan Chabibie selaku Kepala Pusdatin Kemendikbudristek RI.
Suharti selaku Sekretaris Jendral Kemendikbudristek RI juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada siswa-siswa yang telah berprestasi dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan serta pemanfaatan teknologi untuk kemudahan masyarakat luas.
Apresiasi tersebut disampaikan melalui pidatonya didalam KIHAJAR STEM 2023.
"Selamat juga untuk anak-anak, para siswa yang mendapat apresiasi Gen KIHAJAR 2023. Kalian sudah membuktikan bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas. Kalian sudah membuktikan kepedulian kalian kepada lingkungan," ujar Suharti.
Pencapaian ini rupanya bukan kali pertama bagi Sekolah Kristen Kanaan dalam mengikuti KIHAJAR STEM. Pada tahun 2022 yang lalu Sekolah Kristen Kanaan Banjarmasin bahkan keluar sebagai Juara Umum dengan produk skincare yang memanfaatkan nutrisi dari tanaman eceng gondok.
Editor : M Mahfud