JAKARTA, iNewsDepok.id – BNPT RI menggulirkan program deradikalisasi lewat pengembangan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). Untuk mengoptimalkan program deradikalisasi melalui lahan KTN, BNPT mengembangakna smart farming dengan menggandeng PT Maharani Saraswati Indonesia.
Melalui lahan pertanian dan perkebunan KTN, BNPT RI menampung para mitra deradikalisasi yang sebagian besar adalah orang yang pernah terpapar ideologi terorisme. Untuk kembali menumbuhkan kecintaan para NKRI, mereka ditempatkan di KTN yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
"Lahan kita akan diolah dengan metode baru, yaitu smart farming. Metode bertani secara konvensional digabungkan dengan teknologi digital, sehingga pemanfaatan lahan optimal," kata Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Jakarta pada Jumat (3/11).
Dalam pertemuan itu ditandatangani MoU antara BNPT RI dan PT Maharani Sarawati Indonesia (MSI) untuk penerapan Smart Farming di KTN.
"Hari ini kita menggandeng PT Maharani Saraswati Indonesia, untuk mengoptimalisasikan lahan perkebunan dan pertanian KTN BNPT," jelas Rycko.
Ruang lingkup nota kesepahaman antara BNPT dengan PT MSI juga mencakup optimalisasi peternakan dan perikanan.
Direktur Utama PT MSI, Fariz Abdillah mengungkapkan kegembiraannya bisa berkolaborasi dengan BNPT dalam program deradikalisasi melalui smart farming.
"Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan BNPT, metode smart farming ini akan meningkatkan produksi dan menarik petani milenial," tuturnya.
Kasatgas Sinergisitas BNPT RI Laksma TNI Joko Sulistyanto menuturkan KTN pertama yang akan menjadi pilot project smart farming adalah KTN Turen di Jawa Timur.
Editor : M Mahfud