JAKARTA, iNewsDepok.id - Penggunaan skincare di Indonesia meningkat tajam semenjak COVID-19 empat tahun silam.
Berdasarkan penelitian dari Euromonitor, Indonesia merupakan negara dengan kesadaran untuk merawat kulit tertinggi kedua di dunia.
Pernyataan tersebut didukung laporan dari Statista bahwa pendapatan dari industri produk kecantikan bernilai US$7 miliar atau setara Rp100,02 triliun (kurs Rp14.381/US$) pada 2020 yang kemudian naik sebesar 7,25% menjadi sebesar US$7.46 miliar pada 2021.
Peningkatan itu diprediksi akan kembali terjadi pada tahun 2023 sebesar 7,26% dengan jumlah pendapatan US$8,6 miliar pada 2023, yang membuktikan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan perawatan kulit terus meningkat.
Menurut survei dari Inventure Alvara pada Januari 2022, urutan prioritas pada penggunaan skincare adalah pembersih wajah (59,4%), serum (47,3%), masker (40,6%), pelembap (38,1%), tabir surya (33,4%), face oil (28,6%), essence (17,4%), hydrating toner (15,2%), exfoliating toner (15,2%), dan face mist (15,1%).
Selain itu, peran kemajuan teknologi hingga perkembangan akses informasi era digital turut andil dalam peningkatan ini, menjadikan skincare bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan dan kecantikan membuat produk skincare berlomba-lomba memenangkan hati masyarakat Indonesia, termasuk Kojie.san, produk asal Filipina yang telah berhasil merebut hati masyarakat Indonesia.
Kojie.san di Indonesia
Lebih dari sepuluh tahun, Kojie.san terus berinovasi demi kepuasan pelanggan dengan mendengarkan segala komentar dan saran serta membaca kebutuhan konsumen di Indonesia.
Kojie.san, sebagai brand berpengalaman di industri kecantikan milik Beauty Elements Ventures, Inc. (BEVI) yang berasal dari Filipina, ingin konsumen merasakan hasil positif jangka panjang untuk kulitnya.
Editor : M Mahfud