get app
inews
Aa Read Next : Klasik Namun Seru! Konser Musikal Keren Kolaborasi Kemendikbudristek, Titimangsa, dan SMM Yogyakarta

Catatan Upaya Pemulihan Pembelajaran di Indonesia Melalui Buku Bangkit Lebih Kuat

Rabu, 27 September 2023 | 14:20 WIB
header img
Ki-ka: Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Foto: Ist

Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) sebagai kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia, telah mendukung peningkatan mutu pendidikan dasar, khususnya pada bidang literasi dan numerasi sejak tahun 2016. 

Dalam menjalankan kiprahnya, INOVASI menggandeng empat provinsi mitra yang meliputi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.

Hasil studi bersama yang dilakukan Kemendikbudristek dan INOVASI selama tiga tahun terakhir menemukan fakta bahwa Kurikulum Merdeka berhasil mendorong terjadinya pemulihan pembelajaran setara dua bulan pembelajaran. 

Hal tersebut dikarenakan karakteristik utama Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran yang menjawab kebutuhan setiap siswa. Selain itu, keunggulan dari Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang holistic, meliputi asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan penyederhanaan konten dengan tujuan untuk menitikberatkan pada kemampuan dasar esensial seperti literasi dan numerasi.


Kepala BSKAP (Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan) Anindito Aditomo. Foto: Ist

 

Pada sesi diskusi bersama Mendikbudristek, Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, Syarwani, mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya membantu pemulihan pembelajaran tetapi juga mendukung lahirnya SDM unggul yang siap berkontribusi pada pembangunan daerah.

“Dengan menggunakan karakteristik Kurikulum Merdeka kami bisa memperkuat kompetensi literasi, numerasi, dan karakter anak-anak di Bulungan. Ketiga kompetensi ini adalah dasar dari keterampilan abad 21 yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” jelasnya.

Berikutnya, Guru SD Inpres Rata, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Stacia Alessandra Nau, mendukung penerapan Kurikulum Merdeka sebagai solusi atas hilangnya pembelajaran akibat pandemi. 

“Ketika pandemi, di daerah kami terjadi learning loss. Pendidik harus datang ke rumah-rumah siswa (door to door). Kami terbantu ketika INOVASI datang ke sekolah untuk mendampingi kami. Kami memberikan pembelajaran kepada siswa diawali dengan asesmen diagnostik lalu kami berikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak. Lalu, kami membentuk kelompok belajar sesuai dengan level anak,” urai Tasya, sapaan akrabnya.

“Saat ini kami sudah menerapkan Kurikulum Merdeka karena kami diberi kebebasan untuk menerapkan pembelajaran yang relevan bagi anak,” imbuh Tasya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut