"Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi,” ungkap Dedi.
Pada Workshop tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian,sekaligus Direktur Program YESS Idha Widi Arsanti mengatakan tujuan dari pelatihan akselerasi inklusi keuangan adalah untuk mensinergikan langkah dengan para stakeholder untuk agar tercapai keberhasilan inklusi dan literasi keuangan di wilayah Program YESS.
“Peran dan support dari stakeholder sangat penting untuk keberhasilan inklusi dan literasi keuangan di daerah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), perusahaan swasta, dan lembaga keuangan,” sebut Santi.
Pelatihan dihadiri oleh 52 peserta yang berasal dari OJK Provinsi Sulsel, PT. BPD Sulselbar Divisi CSR, PT. Huadi Indonesia, PT. Unity Nickel-Alloy Indonesia, PT. Hengseng New Energy Material, PT. Semen Bosowa, PT. Mars, PT. Cargill dan perwakilan dari TPAKD, Ketua BAZNAS, BAPPEDA, Financial Advisor (FA) dan District Implementation Team (DIT) yang berasal dari Kabupaten Maros, Gowa, Bantaeng, Bone dan Bulukumba.
Editor : M Mahfud