BANJARNEGARA, iNewsDepok.id - Kawasan Dataran Tinggi Dieng selalu menyimpan keindahan alam yang terkenal dengan cuacanya yang dingin. Tak pelak, sebutan 'negeri di atas awan' layak disebutkan di kawasan wisata tersebut.
Salah satu destinasi wisata di kawasan Dieng adalah Kawah Sikidang, yang menjadi salah satu objek wisata unggulan di Dieng, Jawa Tengah yang mudah dicapai dan dinikmati ketimbang kawah-kawah lainnya.
Kawah ini terbentuk akibat letusan Gunung Prau. Meski letusan itu sudah terjadi berabad-abad yang lalu, aktivitas vulkanis di kawasan ini masih tetap terjadi. Salah satunya di Kawah Sikidang ini.
Kendati masih aktif, kawah yang berada di Desa Bakal dan Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah ini masih termasuk kategori aman karena kadar belerangnya rendah. Meskipun aroma belerang begitu tercium jelas jika kita berada di lokasi tersebut.
Kawah Sikidang menjadi kawah terbesar di Dieng. Hanya dengan tiket masuk Rp 15.000 saja, Anda dapat menikmati panorama Kawah Sikidang. Bahkan jika anda membayar tiket sebesar Rp 20.000, Anda bisa memanfaatkan tiket terusan untuk masuk ke kawasan Candi Arjuna, yang lokasinya tak jauh dari Kawah Sikidang.
Nah, penasaran keunikan apa saja yang dimiliki Kawah Sikidang? Simak ulasannya berikut ini.
Titik Kawah Selalu Berpindah
Dilansir dari situs Sistem Informasi Desa Dieng Kulon, Kawah Sikidang memiliki keunikan dibandingkan kawah-kawah lain, baik yang ada di Dataran Tinggi Dieng maupun di tempat lain. Keunikan yang ada yaitu, kawah utama di kawasan ini bisa berpindah-pindah.
Ketika memasuki kawasan kawah, akan terlihat beberapa lubang besar yang mengeluarkan asap tidak terlalu tebal. Menurut pihak pengelola, lubang-lubang besar tersebut merupakan kawah utama di masa lalu. Sementara, kawah utama saat ini berada agak jauh dari pintu masuk.
Dari pintu masuk, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar satu kilometer untuk sampai di kawah utama. Jalan menuju kawah utama pun agak menanjak. Selain itu, di sekitar kawasan ini, masih terdapat beberapa kawah kecil yang diperkirakan suatu saat akan menjadi kawah utama, yang menggantikan kawah utama saat ini.
Namun tak perlu khawatir, pengunjung dapat melintas dengan aman. Karena pihak pengelola sudah membuat jembatan penghubung yang dapat dilalui.
Karena letak kawah utama yang berpindah-pindah inilah kawasan ini diberi nama “sikidang”, yang berasal dari “kidang” (kijang). Kawah utama yang berpindah-pindah disamakan dengan sifat kijang yang gemar melompat ke sana dan ke mari.
Kawah Sikidang selalu ramai didatangi wisatawan. Foto: iNews Depok/Tama
Selain itu, ada sebuah legenda mengenai kawah yang memiliki sejumlah keunikan. Dilansir dari sumber yang sama sebelumnya, pada masa lalu di sekitar kawasan ini, hiduplah seorang gadis cantik yang bernama Shinta Dewi. Kecantikan Shinta Dewi tersebar ke penjuru daerah sehingga banyak pemuda yang ingin meminangnya. Sayang, tidak ada yang berhasil meminang Shinta Dewi karena gadis cantik tersebut meminta mas kawin dalam jumlah besar.
Kecantikan Shinta Dewi pun terdengar oleh Kidang Garungan, seorang pangeran kaya raya. Tetapi, walau kaya raya, sesuai namanya, ada yang tidak biasa pada pangeran ini. Kidang Garungan memiliki tubuh manusia manusia berkepala kijang. Kijang dalam bahasa Jawa berarti 'kidang'.
Pangeran Kidang Garungan pun mengutus pengawal untuk menyampaikan lamarannya kepada Shinta Dewi dengan iming-iming mas kawin yang sangat banyak. Mendengar mas kawin yang ditawarkan oleh pengawal yang datang menemuinya, Shinta Dewi menerima lamaran Pangerang Kidang. Dalam benaknya, seorang pangeran yang kaya pastilah juga berwajah tampan.
Namun, alangkah terkejutnya Shinta Dewi ketika kedatangan Pangeran Kidang tidak sesuai ekspektasinya, lantaran bentuk fisik pangeran tersebut. Shinta Dewi pun menjadi bingung karena dia telah menyetujui lamaran dari sang pangeran. Namun, gadis ini pun mencari akal untuk membatalkan lamaran.
Dengan latar belakang pegunungan Dataran Tinggi Dieng, kawasan wisata Kawah Sikidang menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto-foto. Foto: iNews Depok/Tama
Shinta Dewi lalu memohon kepada Pangeran Kidang agar dibuatkan sebuah sumur yang besar karena masyarakat sekitar sangat kesulitan mendapatkan air. Sumur tersebut harus dibuat sendiri oleh sang pangeran dalam satu hari. Pangeran pun menyanggupi.
Dengan giat, Pangeran Kidang menggali tanah menggunakan tangan dan terkadang tanduknya ikut menggali, layaknya hewan kijang.
Melihat itu, Shinta Dewi kembali khawatir jika sang pangeran berhasil menyelesaikan permintaannya. Karena kalut, Shinta Dewi lalu meminta masyarakat menimbun sumur yang sedang digali sang pangeran, di saat sang pangeran masih berada di dasar sumur.
Karena banyaknya orang yang menimbun sumur itu, Pangeran Kidang akhirnya terkubur hidup-hidup di sumur yang digalinya sendiri.
Amarah sang pangeran tak tertahan. Amarah itulah yang kemudian membentuk Kawah Sikidang.
Jembatan Khayangan di objek wisata Kawah Sikidang. Foto: iNews Depok/Tama
Panasnya Kawah Sikidang Bisa Digunakan Untuk Merebus
Keunikan lain yang berada di kawah ini ialah terdapat kawah-kawah kecil di sekitar kawah utama yang airnya selalu mendidih. Air mendidih tersebut kerap dimanfaatkan untuk merebus telur yang bisa bisa dimanfaatkan pengunjung. Banyak juga pedagang telur yang membanjiri kawasan kawah itu.
Anak Berambut Gimbal
Di kawasan Kawah Sikidang, jika beruntung Anda dapat menemui anak-anak berambut gimbal, yang mana menjadi ciri khas orang Dieng.
Pengunjung diperbolehkan berfoto dengan anak gimbal ini dengan memberikan sesuatu yang mereka sukai tentunya. Anak gimbal Dieng sudah menjadi ikon unik tersendiri di Dieng, sehingga sayang melewatkan momen bersama mereka.
Spot Foto Instagramable
Banyak wisatawan memanfaatkan sejumlah titik objek wisata Kawah Sikidang menjadi obyek foto. Foto: iNews Depok/Tama
Kawah Sikidang banyak terdapat spot Instagramable yang menyuguhkan keindahan alam. Beberapa titik foto yang menarik mulai dari kawah utama, dan seluruh jalur jembatan penghubung, yang dikenal dengan 'Jembatan Khayangan' dengan latar pegunungan Dieng.
Salah satu pengunjung yang datang dari Bogor, Jawa Barat, Lia Sulistia mengatakan, kawah Sikidang menjadi destinasi wajib yang dikunjungi bila berkunjung ke Dieng. Bahkan Lia yang datang bersama temannya, tidak pernah lepas tangannya dari genggaman kamera di ponselnya.
"Salah satu tempat wisata yg wajib di-list kalau ke Dieng, kawahnya menurut saya lebih bagus daripada yang di Lembang. Karena bisa lihat lebih dekat," kata Lia kepada iNews Depok, Minggu (20/8/2023).
Bernuansa Korea
Kawah Sikidang menyediakan wahana baru berupa Jembatan Khayangan yang memiliki panjang hingga satu kilometer. Jembatan tersebut membentang mulai dari pintu masuk, lokasi kawah, hingga pintu keluar. Jembatan ini seolah bernuansa ala Korea karena banyaknya asap kawah yang menghiasi jembatan.
Namun demikian, saat ini kawasan wisata di Dieng tengah berbenah, salah satunya di area pintu masuk Kawah Sikidang. Masih perlu ada perbaikan di salah satu jalan pintu masuk, yang kontur jalannya masih berbatu.
Editor : Mahfud