DEPOK, iNewsDepok.id - Tangis pilu ibu korban MNZ (19) mahasiswa UI yang tewas dibunuh senior, menggema saat prosesi pemakaman, Sabtu (5/8/2023). Ia pun teringat akan impian sang anak yang ingin menjadi Dubes Rusia.
Nahas, impian Muhammad Naufal Zidan atau MNZ itu harus kandas setelah mahasiswa UI asal Lumajang ini tewas dibunuh kakak tingkatnya.
Selama prosesi pemakaman di Kelurahan Tompokersan, Lumajang, Elfira Rustina selaku ibu korban menangis histeris. Ia tak menyangka anaknya secara keji dibunuh oleh kakak tingkatnya.
Dirundung duka mendalam kehilangan anak sulumg tercinta, ibu korban pun menjawab beberapa pertanyaan dari para wartawan.
Meski begitu dalam akun Instagramnya, ibu korban sempat posting foto anak tercintanya, MNZ sedang bersama Dubes Rusia.
"Bersama Duta Besar Rusia. Semoga ketularan ya nak. Dan semoga ini langkah awalmu untuk mewujudkan impian besarmu," tulis ibu korban sambil posting foto anaknya, MNZ dan sang Dubes Rusia.
Menurut Elfira, putranya itu punya impian dan cita-cita menjadi Dubes Rusia.
Maka dari itu, MNZ pun daftar masuk jurusan Sastra Rusia di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia dan berhasil lolos. Korban menjadi mahasiswa UI angkatan tahun 2022.
Ibu korban pun rajin mengunggah video sang anak MNZ aaat pamer kemampuan berbicara bahasa Rusia di laman Facebook maupun Instagramnya.
Elfira juga mengungkapkan kebanggaaannya punya anak seperti MNZ. "Selamat berjuang nak, raih mimpi besarmu dengan jalan dan caramu sendiri. Doa mama menyertai setiap langkahmu,"
Sayang, baru setahun mengenyam pendidikan kadi mahasiswa UI, MNZ meregang nyawa dibunuh seniornya. Impian korban menjadi dubes Rusia pun kandas.
"Malaikat kecil yang selalu ada di hati," tulis ibu korban dalam kolom komentar postingan terakhir sang anak.
Diwartakan sebelumnya, MNZ (19) mahasiswa UI asal Lumajang Jawa Timur ini dibunuh oleh seniornya yang berinisial AAB (23) pada Rabu 2 Agustus 2023. Namun mayat korban baru ditemukan 2 hari kemudian dengan kondisi mengenaskan terbungkus plastik di kolong kasur kamar kosnya di wilayah Kukusan, Beji Depok. Jasadnya berlumuran darah dan penuh luka tusuk.
Ayah korban, Sohibi Arif secara tegas meminta agar penegak hukum bertindak adil dengan memberikan hukuman mati kepada pelaku pembunuhan karena telah menghilangkan nyawa anak kesayangannya dengan sangat kejam.
"Saya berharap pelaku dihukum mati karena telah menghilangkan nyawa anak saya dengan kejam, hukuman mati itu baru adil”, pungkas Sohibi Arif ayah korban.
Editor : Hikmatul Uyun