DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah toko es krim terbesar di dunia yang melayani sekitar 30.000 pelanggan setiap hari. Bahkan bisa melayani hingga 600 pelanggan sekaligus dalam satu waktu.
Toko es krim terbesar di dunia ini diberi nama Taman Coppelia (Coppelia Park atau Parque Coppelia), yang dikenal juga dengan nama Ice Cream Cathedral. Taman Coppelia terdiri dari paviliun berkubah dua lantai yang terinspirasi oleh Katedral Brasilia Oscar Niemeyer yang ikonik.
Bagian luar menjadi tempat pelanggan mengantri membeli es krim setiap hari. Toko es krim terbesar di dunia ini juga memiliki taman yang rimbun, yang dilengkapi dengan ratusan meja untuk 1.000 orang dapat duduk dan menikmati suguhan es krim yang nikmat sekaligus.
Toko es krim terbesar di dunia ini dibangun pada tahun 1966. Fidel Castro memerintahkan pembangunan Taman Coppelia tidak lama setelah keberhasilan revolusi komunis.
Dikabarkan dia memesan 28 cup es krim dari produsen Amerika Howard Johnson. Setelah mencicipi dia memutuskan menciptakan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik, tapi cukup murah yang dapat dibeli oleh siapapun.
“Sebelum revolusi, penduduk Kuba menyukai es krim Howard Johnson,” ucap Fidel Castro kepada jurnalis yang berkunjung tidak lama setelah peresmian Taman Coppelia, demikian dkutip dari Oddity Central pada Rabu (2/8/2023).
“Ini adalah cara kami untuk menunjukkan bahwa kami dapat melakukan segalanya lebih baik daripada orang Amerika,” lanjutnya.
Idenya ini sukses besar dan hingga hari ini ribuan orang terus menikmati es krim bersubsidi di Taman Coppelia, kedai es krim terbesar di dunia.
Bahkan orang Amerika pun mengakui bahwa Taman Coppelia menyuguhkan es krim terbaik di dunia. Toko es krim ini menyajikan lusinan rasa yang berbeda, yang 26 di antaranya berada di puncak popularitas, yang secara rutin dikirimkan dalam bentuk es krim kering ke sejumlah pejabat komunis di seluruh dunia sebagai tanda kebanggaan Kuba.
Sayangnya, jatuhnya blok Soviet berdampak konsekuensi yang mengerikan pada ekonomi Kuba, termasuk pada es krim katedral ini.
Karena tidak dapat mencapai swasembada produk susu serta rantai pasokannya untuk mentega dan susu bubuk terputus, Castro harus memilih antara mentega dan es krim. Castro pun memilih mengurangi jatah mentega.
Hal tersebut menjadi langkah populis di negara yang penduduknya menggemari suguhan es krim. Coppelia tidak menyajikan banyak rasa tapi semua orang tetap bisa menikmati es krim bersubsidi kapan pun.
Hingga saat ini toko es krim terbesar di dunia ini tetap popular di Havana. Bahkan, menjadi tempat sebagian besar anak-anak merayakan ulang tahunnya, menjadi tempat kencan pertama, serta wisata utama ibu kota.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani