BOGOR, iNewsDepok.id – Kondisi kawasan Puncak Bogor yang jarang terjadi hujan dalam satu bulan terakhir ini, mengakibatkan permukaan air di Bendung Katulampa dan Sungai Ciliwung menjadi surut.
Dari pantauan iNews Depok pada Senin (31/07/2023), permukaan air di Bendung Katulampa tampak surut dan batu batu besar di dasar sungai tampak jelas terlihat.
Tumpukan sampah plastik yang terseret arus air juga tampak berserakan di sela sela batu batu besar tersebut.
Bahkan pada indikator ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa pada bagian batas normal yang berwarna hijau, juga tampak surut.
Di bagian bawah Bendung Katulampa dan di sela sela batu besar di dasar sungai tampak genangan air dari aliran kecil di atas Bendung Katulampa. Beberapa warga setempat juga tampak memanfaatkan genangan air tersebut untuk memancing.
Budi seorang warga setempat menjelaskan, kondisi surutnya air di Bendung Katulampa terjadi sejak akhir bulan Juni 2023. Saat itu curah hujan di wilayah Bogor dan sekitarnya mulai jarang turun hujan.
“Kayaknya salah satu penyebab surut air di Bendung Katulampa karena Bogor sudah mulai jarang hujan,” kata Budi.
Budi juga menambahkan kondisi surutnya air Bendung Katulampa juga membawa dampak kepada kebutuhan air bersih warga setempat.
“Sebagian warga sini memilih memakai air sumur, jadi kalo kering (surut-Red) gini juga berdampak ke air sumur,” ujar Budi.
Budi mengaku merasa khawatir jika kawasan Bogor akan lama tidak turun hujan dan kondisi air di Bendung Katulampa tetap surut. Karena hal itu akan membuatnya susah memenuhi kebutuhan air bersih.
Sementara petugas Bendung Katulampa Subhan mengatakan, surutnya air di Bendung Katulampa disebabkan karena kawasan Puncak Bogor mulai jarang diguyur hujan.
Subhan menambahkan, tidak ada yang bisa memastikan kapan ketinggian air di Bendung Katulampa akan normal kembali. Karena hal tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca di wilayah Puncak Bogor.
Editor : M Mahfud