“Ini juga menunjukkan tingkat penyempitan pembuluh darah yang lebih rendah dan lebih sedikit kehilangan ukuran lumen dibandingkan dengan stent konvensional. Hasil positif ini diamati di berbagai jenis pembuluh darah dan lesi, termasuk pada pasien diabetes,” ungkap Dr. Stefan.
Temuan penting lainnya adalah stabilisasi dan regresi plak yang diamati dengan Bioadaptor. Dalam analisis subkelompok, terungkap bahwa Bioadaptor menurunkan volume plak pasca pemasangan stent, sedangkan stent konvensional menyebabkan peningkatan plak.
Hal ini menunjukkan potensi sinergis antara pemulihan gerak dan fungsi pembuluh Bioadaptor dan penggunaan obat penurun lipid. Hasil ini senada dengan pendapat dari Lead Investigator Bioadaptor Shigeru Saito, MD dari Rumah Sakit Umum Shonan Kamakura, Jepang di acara EuroPCR di Paris 2023 pada bulan lalu saat hasil penelitian terbaru dari Bioadaptor ini diumumkan ke publik.
“Ketika saya melihat hasilnya, saya sangat terkejut sekaligus antusias,” katanya, mengacu pada perubahan volume plak.
Pada artikel TCTMD yang diterbitkan tepat setelah temuan diumumkan, Ajay J. Kirtane, MD, SM dari NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, New York, mengatakan bahwa perubahan volume plak yang diamati dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa restenosis in-stent tetap menjadi masalah klinis.
“Hampir 10% pasien yang datang ke lab kateter—datang untuk melakukan restenosis in-stent,” katanya. “Itu tidak baik. Pasien memang mendapatkan hasil yang baik lebih awal tanpa masalah di tahun pertama, namun diikuti peningkatan kejadian kambuhnya penyakit. Tujuannya adalah untuk mencoba mencegah kekambuhan penyakitnya,” ucap Ajay.
Ati Sarawati, perwakilan Elixir Medical di Indonesia, dengan bangga mengumumkan tersedianya teknologi inovatif ini di beberapa rumah sakit bergengsi di Indonesia. Rumah sakit tersebut antara lain: RS Harapan Kita, RS Medistra, RS Pusat Pertamina, RS Kristen Bethsaida, RS Abdi Waluyo, RS Siloam Lippo Cikarang, RS Siloam Lippo Village, RS Siloam MRCC, RS Siloam Kebun Jeruk, RS Bina Waluya, RS Mandaya, dan RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Ketersediaan Bioadaptor di Indonesia yang tersebar luas ini memastikan bahwa pasien memiliki kesempatan untuk mengakses Bioadaptor dan kemampuannya yang canggih di berbagai fasilitas kesehatan ternama.
Editor : M Mahfud