JOGJA, iNewsDepok.id - Pasca kerusuhan akibat tawuran massal yang melibatkan massa dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter Brajamusti PSIM Jogja, meninggalkan duka yang mendalam. Museum yang menjadi rumah bapak pendidikan bangsa Ki Hadjar Dewantara, turut menjadi korban perusakan oleh massa yang beringas.
Museum Dewantara Kirti Griya (MDKG), yang berada di Jalan Taman Siswa No. 31, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kepala Museum Dewantara Kirti Griya, Muryanto sangat menyesalkan atas kerusuhan di Jogja pada Minggu (4/6/2023) malam. Akibat ulah massa tak bertanggung jawab, hal itu berimbas pada rusaknya sejumlah koleksi berharga milik museum.
"Ada kursi sama meja yang dulu biasa digunakan untuk duduk sama Ki Hadjar Dewantara kalau pas sore-sore lihat anak-anak latihan tari di pendopo," kata Muryanto kepada iNews.id, Senin (5/6/2023).
Muryanto menjelaskan, saat kejadian ada ratusan orang dari salah satu kelompok massa terpaksa dievakuasi ke area dalam museum agar selamat dari kejaran dan lemparan batu kelompok massa lainnya.
Namun, justru kericuhan menjalar hingga ke area museum sehingga membuat beberapa barang rusak.
"Ada satu kursi milik Ki Hadjar Dewantara rusak, terus meja bersejarah dengan nilai tinggi juga dinaiki. Kemudian pintu bangunan bagian belakang itu dijebol," imbuhnya.
Selain itu, kerusakan juga terjadi di area depan museum. Beberapa pot bunga pecah hingga barang-barang yang ada di luar museum berantakan.
Suasana kerusakan museum juga diunggah di akun Instagram Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya dengan akun @museumdewantara.
"Sulit berkata-kata," tulis akun @museumdewantara, melihat kerusakan yang terjadi.
Pihak museum mengutuk keras dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Sementara itu, saat ini pihaknya memutuskan untuk menutup museum dari kunjungan hingga waktu yang belum ditentukan. Pengumuman tersebut juga dipasang di pintu masuk museum.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk langkah penyelidikan lebih lanjut. Mengingat museum tersebut merupakan cagar budaya, dan bangunan penting bersejarah bangsa.
"Masyarakat seharusnya sadar bahwa cagar budaya itu tempat yang dilindungi, bukan malah dirusak. Kami sangat menyayangkan dan mengutuk keras kejadian ini. Semoga dengan adanya kejadian ini, masyarakat semakin sadar dengan nilai-nilai dari benda-benda cagar budaya," katanya.
Sementara itu, Polda DIY berhasil mengamankan sebanyak 352 orang yang diduga terlibat tawuran di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.
Mereka merupakan anggota PSHT yang berasal dari berbagai daerah di sekitar Yogyakarta, seperti Solo, Boyolali, dan Klaten.
Dalam upaya menjaga keamanan dan mencegah terjadinya insiden lebih lanjut, pihak Kepolisian tidak memberlakukan wajib lapor bagi ratusan orang yang terlibat.
Editor : M Mahfud