get app
inews
Aa Read Next : Spanyol Raih Emas Olimpiade Paris 2024 Usai Kalahkan Perancis

Opor Ayam jadi Menu Favorit Lebaran, Yuk Cari Tahu Sejarahnya

Kamis, 20 April 2023 | 06:10 WIB
header img
Opor ayam merupakan menu favorit lebaran di hari raya Idul Fitri. Foto : Istimewa

JAKARTA, iNewsDepok.id - Opor ayam merupakan menu wajib yang dihidangkan pada hari raya Idul Fitri. Menu berbahan dasar ayam ini biasanya dilengkapi dengan kentang, telur, tahu, tempe, dan dimakan dengan ketupat ataupun nasi hangat.

Dibalik itu, opor ayam merupakan hasil dari akulturasi kuliner berbagai negara. Menurut sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman, opor ayam tercipta karena persatuan kuliner dari Indonesia, Arab, dan India.

Kuah opor ini adalah perpaduan dari kari India dan gulai Arab lalu disesuaikan dengan lidah Indonesia. Fadly mengatakan awal mula budaya kari ini muncul di Indonesia pada periode awal kerajaan Islam. Islam dikenalkan oleh bangsa Arab dan India lalu singgah di berbagai wilayah pesisir seperti Sumatera, Selat Malaka, hingga Jawa. 

Awal mula opor muncul di Jawa pada abad 15 hingga 16 Masehi lalu dimodifikasi dengan kari yang sudah ada di Indonesia.

"Opor murni muncul dan berkembang pesat di Jawa, dengan mempertimbangkan selera orang Jawa yang tidak terlalu banyak menggunakan rempah-rempah yang pekat," jelas Fadly

Dalam proses pembuatannya, bahan dasar opor berupa bawang putih, bawang merah, kemiri dan juga kunyit lalu dihaluskan. Kemudian ditumis dan dicampur santan untuk memberi rasa gurih. Kuah opor di Indonesia memiliki dua warna yaitu putih dan kuning

Terkait dengan hal ini, Fadly mengatakan, "Yang kekuning-kuningan ini pengaruh dari kunyit yang biasa dipakai dalam kuliner India dan ini sangat mungkin pengaruh dari kuliner India." Sedangkan kuah opor yang berwarna putih cenderung lebih banyak santannya.

Kurang rasanya kalau opor ayam tidak dimakan dengan lontong dan ketupat. Sajian opor ayam dan lontong awal mulanya menurut Fadly pada saat Cap Go Meh menyajikan opor dan lontong Cap Go Meh.

Fadly juga menerangkan bahwa sebenarnya terdapat korelasi antara budaya Cap Go Meh dengan hari raya Idul Fitri.

Dalam Cap Go Meh orang Tionghoa menggunakan lontong sebagai pendamping opor ayam sedangkan umat Islam dengan ketupatnya.

 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut