JAKARTA, iNews.id – Jelang awal tahun 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lima kali kejadian gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia pada Kamis (30/12/2021).
Gempa bumi terkuat terjadi di Barat Laut Maluku Barat Daya dengan kekuatan magnitudo 7.4 dirasakan hingga Kota Darwin Australia, sedangkan terkecil dengan kekuatan magnitudo 2.6 terjadi di Barat Laut Moramo Kabupaten Konawe.
Gempa bumi pertama terjadi pukul 00.31WIB berpusat di darat 2.8 kilometer Barat Laut Moramo Utara Kabupaten Konawe. Gempa berkekuatan magnitudo 2.6 di kedalaman 6 kilometer dirasakan masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan skala II MMI (modified mercalli inrensity) dimana getaran membuat benda-benda di dalam bangunan bergerak atau bergoyang.
Gempa bumi kedua pada pukul 01.09 WIB berkekuatan magnitudo 4.4 berpusat di laut 126 kilometer Tenggara Tarakan. Gempa laut di kedalaman 10 kilometer dengan skala III MMI dirasakan masyarakat di wilayah Kota Tarakan, Tanjung Selor hingga Nunukan, Kalimantan Utara.
Gempa ketiga dengan kekuatan magnitudo besar terjadi pada pukul 01.25 WIB berpusat di laut 45 kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya. Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 di kedalaman 210 kilometer tidak berpotensi tsunami dirasakan masyarakat di Tiakur, Tepa dan Saumlaki Kepulauan Maluku dengan skala V-IV.
Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 itu juga dirasakan masyarakat di Tual, Raja Ampat, Kota Sorong di Papua Barat, kepulauan Rote, dan Sabu dengan skala III. Bahkan masyarakat di Kota Darwin Australia juga gempa dirasakan dengan skala III-IV.
Berikutnya, gempa keempat terjadi pukul 03.32 WIB dengan kekuatan magnitudo 5.1 yang dirasakan masyarakat di Kepulauan Larat, Tanibar, Maluku Tenggara Barat. Gempa bumi berpusat di laut 36 kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya di kedalaman 179 kilometer dirasakan masyarakat dengan skala III MMI.
Gempa kelima kalinya pada Kamis (30/12/2021) dengan magnitudo 4.1 di kedalaman 21 kilometer pada pukul 05.05 WIB. Pusat gempa di laut 95 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi dirasakan masyarakat di Kabupaten dan Kota Sukabumi Jawa Barat dengan skala II-III namun tidak berpotensi tsunami.
Editor : Ikawati