get app
inews
Aa Text
Read Next : Wow, Epic Games Menang di Sidang Pengadilan Kasus Antimonopoli Lawan Google

Bermodal Laptop Kreditan, Siswa SMKN 8 Semarang Menang Lomba Jebol Keamanan Google

Rabu, 08 Maret 2023 | 10:02 WIB
header img
Abdullah Mudzakir siswa SMKN 8 Semarang berhasil memenangkan sayembara sistem keamanan Google. Foto : Instagram Abdullah Mudzakir.

DEPOK, iNewsDepok.id – Seorang siswa SMK di Semarang tengah menjadi sorotan dunia teknologi. Pasalnya siswa yang bernama Abdullah Mudzakir itu, telah berhasil menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google.

Atas keberhasilannya tersebut, siswa kelas 12 SMKN 8 Kota Semarang itu mendapat penghargaan dari Google sebesar USD 5.000 atau setara Rp 75 juta.

Bug sendiri dalam bahasa inggris memiliki arti serangga. Namun di bidang teknologi, bug merupakan istilah yang digunakan untuk setiap kesalahan pengkodean dalam sebuah aplikasi. Bug ini memiliki peran yang sangat buruk dan dapat mengancam keamanan Google.

Usaha Mudzakir sebagai seorang bug hunter tidaklah mudah. Dirinya mengawali proses belajarnya di bidang coding atau bahasa pemrograman dengan laptop kreditan dari orang tuanya.

Tak hanya itu, saat dirinya mengikuti sayembara untuk menemukan bug di sistem Google, pihak Google sempat tidak percaya dengan kemampuan Mudzakir. Bahkan saat dirinya berhasil menemukan bug tersebut, penemuannya tersebut dianggap tidak valid. Sampai setelah beberapa lama melalui perdebatan, akhirnya Google mengakui kehebatan Mudzakir dan memberikannya hadiah.

Abdullah Mudzakir adalah seorang remaja yang berasal dari Kabupaten Semarang. Mudzakir lahir pada 10 April 2004 dan saat ini duduk di bangku kelas IX SMKN 8 Kota Semarang. Setiap hari dirinya harus menempuh perjalanan selama 40 menit untuk mencapai sekolahnya. Karena rumahnya berada di kabupaten, sementara sekolahnya ada di tengah Kota Semarang.

Mudzakir mempelajari ilmu coding sejak kelas 3 SMP secara otodidak dengan menggunakan laptop kakaknya yang didapat secara kredit oleh orang tuanya. Karena saat itu dirumahnya belum tersedia WiFi, akhirnya setiap hari Mudzakir harus ke warung angkringan yang ada fasilitas WiFinya.

Dengan modal uang Rp3 ribu untuk beli es teh di warung angkringan, Mudzakir belajar ilmu coding dengan fasilitas WiFi di warung angkringan tersebut. Biasanya dalam sehari dia belajar selama 4 jam.

Putra dari pasangan Ali Bakri dan Muizati ini tak hanya berprestasi di bidang teknologi. Mudzakir juga pandai dalam membaca ayat suci Al-Qur'an atau tilawah.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut