DEPOK, iNewsDepok.id - Biasanya orang memiliki resolusi hidup untuk menjalani kehidupan di tahun baru, termasuk di tahun 2023. Tahun 2023 ini disebut tahun resesi, bahkan menurut IMF sepertiga ekonomi dunia berada dalam resesi. Padahal di tahun ini muncul harapan karena pandemi mulai berangsur hilang di banyak negara.
Melihat kondisi tersebut, banyak orang dewasa berpikir mereka akan mengalami lebih banyak stres pada tahun ini. Hal tersebut berdasarkan survei Healthy Minds dari American Psychiatric Association (APA). Bahkan, survei menunjukkan resolusi 2023 orang dewasa akan berfokus pada kesehatan mental.
"Sekitar 29% dari responden mengindikasikan bahwa mereka akan membuat resolusi 2023 yaitu peningkatan kesehatan mental, yang mana ini naik dari 26% di tahun lalu," demikian berdasar survei, seperti dikutip dari NBC News, Rabu (4/1/2023).
Menurut responden, resolusi 2023 demi kesehatan mental yang lebih baik meliputi banyak berolahraga, bermeditasi, berlatih spiritual, istirahat dari media sosial, hingga membuat jurnal.
Selain itu, responden yang merupakan orang dewasa tidak ragu untuk mencari terapi profesional demi memastikan kesehatan mental terjaga dengan baik.
"Mencari terapi menduduki peringkat ketiga dalam daftar resolusi. Ini merupakan kejutan yang menyenangkan," ungkap Julie Cerel, psikolog profesional yang juga Direktur Laboratorium Pencegahan dan Eksposur Bunuh Diri di Universitas Kentucky. Amerika Serikat.
Sementara Presiden APA Dr Rebecca Brendel menjelaskan, upaya mencegah stres bukan hanya terapi tapi seperti yang akan dilakukan orang dewasa dalam resolusinya yaitu berolahraga, membatasi media sosial, dan menghidupkan kembali pertemanan lama.
"Setiap langkah kecil yang diambil dapat menjadi kebiasaan yang baik seiring berjalannya waktu," ungkapnya.
Di samping itu, untuk mencegah stres pada tahun 2023 ini bisa dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda stres. Berdasarkan National Alliance on Mental Illness, tanda umum seseorang stres itu antara lain sulit tidur, perubahan nafsu makan, perubahan suasana hati, dan sulit berkonsentrasi.
Untuk mencegah stres, Lindsey McKernan, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, mengungkapkan dengan menjalin hubungan dengan anggota keluarga terdekat atau orang terkasih.
“Mengisolasi diri dari hal yang tidak bermanfaat juga berguna, termasuk fokus ke karier," tambah Lindsey McKernan.
Sebagai informasi, survei ini menunjukkan sekitar 26 persen responden mengungkapkan jika mereka memperkirakan akan mengalami lebih banyak stres di 2023, naik dari 20 persen di tahun sebelumnya.
Survei dilakukan pada 2.200 orang dewasa AS pada 7 dan 8 Desember 2022. Hasilnya dibandingkan dengan jajak pendapat serupa yang sudah dilakukan pada Desember 2021.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani