JAKARTA, iNewsDepok.id - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan bahwa Ukraina bertujuan mengadakan KTT perdamaian pada akhir Februari di PBB dengan sekretaris jenderalnya, António Guterres, sebagai kemungkinan mediator.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa menjadi tempat terbaik untuk mengadakan KTT ini, karena ini bukan tentang memberi bantuan kepada negara tertentu. Ini benar-benar tentang membawa semua orang bergabung," ujarnya, dikutip dari The Guardian.
Namun, Kuleba mengatakan Rusia hanya bisa diundang jika negara tersebut menghadapi pengadilan kejahatan perang terlebih dahulu.
Ia sekali lagi meremehkan komentar otoritas Rusia bahwa mereka siap untuk berunding.
“Mereka secara teratur mengatakan siap untuk negosiasi, itu tidak benar, karena semua yang mereka lakukan di medan perang membuktikan sebaliknya,” katanya.
Kuleba juga mengatakan ia sangat puas dengan hasil kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke AS minggu lalu, dan bahwa pemerintah AS telah membuat rencana khusus untuk mendapatkan sistem pertahanan udara Patriot.
“Setiap perang berakhir dengan cara diplomatis. Setiap perang berakhir sebagai akibat dari tindakan yang diambil di medan perang dan di meja perundingan."
Pada 12 Desember, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina berencana memulai pertemuan puncak untuk mengimplementasikan formula perdamaian Ukraina pada tahun 2023.
Dalam KTT G20 di Bali pada bulan November, Zelensky mempresentasikan formula perdamaian 10 poin yang mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia, pembebasan semua tahanan, dan jaminan pengadilan bagi mereka yang bertanggung jawab atas agresi dan keamanan untuk Ukraina.
Editor : Mahfud