get app
inews
Aa Text
Read Next : Dibandingkan Tahun Lalu, Pemudik KA Pada Libur Natal 2023 Naik 42 Persen

Asal Mula Lagu Malam Kudus, Dinyanyikan Pertama Kali di Desa Kecil Austria Dua Abad Lalu

Sabtu, 24 Desember 2022 | 16:00 WIB
header img
Sejarah lagu Malam Kudus atau Silent Night, pertama kali dinyanyikan di sebuah desa di Australia lebih dari dua abad lalu. Foto: Pixabay/Van3ssa Zheki Dany

DEPOK, iNewsDepok.id - Lagu Natal Malam Kudus atau Silent Night dinyanyikan setiap malam Natal oleh umat Kristiani. Seperti apa sejarah lagu Malam Kudus ini?

Lirik asli lagu Malam Kudus ditulis dalam bahasa Jerman, berjudul Stille Nacht. Lirik lagu ini dibuat oleh pastor asal Austria Fr. Josef Mogh pada tahun 1816, serta dipimpin paduan suara Astria Franz X. Gruber.

Lebih dari 200 tahun lalu lagu ini pertama kali dibawakan di Nicola-Kirche (Gereja St. Nikolas) di Oberndorf, Austria pada Desember. Oberndorf merupakan sebuah desa kecil di Sungai Salzach, sekitar 20 km di utara Salzburg. 

Salzburg sendiri merupakan sebuah kota yang kaya akan budaya dan sejarah musik. Kota tersebut juga mempunyai ikatan dengan Mozart dan von Trapp Family Singers, sumber inspirasi untuk film musikal tercinta, The Sound of Music.

Pada suatu malam karena orgel di Nicola-Kirche sedang rusak, Pastor Mohr meminta bantuan kepada Gruber untuk membuatkan melodi dengan iringan gitarnya. Awalnya usulan tersebut ditolak Gruber karena khawatir respons jemaat Oberndorf yang tidak menyukai musiknya, apalagi musik disusun hanya beberapa jam mendekati misa.

Namun pada akhirnya orang-orang yang datang ke gereja di Malam Natal kala itu, justru terheran-heran dan terpesona dengan keindahan melodi dari lagu Malam Kudus tersebut. Hingga kini lagu tersebut selalu dinyanyikan setiap malam Natal, meski ada sedikit perubahan pada melodi lagu terutama di bagian akhir.

Selama lebih dari 200 tahun, lagu Malam Kudus dinyanyikan di Oberndorf dan desa-desa lain di provinsi Salzburg sepanjang musim liburan. Setiap malam Natal ratusan orang dari seluruh dunia berkerumun di luar kapel berbentuk segi delapan di Oberndorf, Austria, untuk menyanyikan salah satu lagu Natal paling dicintai dunia ini.

Lagu Malam Kudus telah menjadi fenomena budaya, Kidung Natal penting dalam budaya di seluruh dunia selama dua abad terakhir. 

Lagu ini telah diterjemahkan ke lebih dari 300 bahasa dan dialek, termasuk Latin dan Bahasa Indonesia, dan pada tahun 2011 ditambahkan ke daftar Warisan Budaya Tak-Benda Unesco.

Bahkan lagu Malam Kudus telah direkam oleh banyak penyanyi dari dekade ke dekade, dari Bing Crosby hingga Mariah Carey. Lagu ini telah lama menjadi inspirasi perdamaian meskipun sekilas.

Terbukti dari peristiwa pada malam Natal 1914, saat itu awal Perang Dunia pertama para prajurit di parit-parit di bagian depan Flanders meletakkan senapan dan helm mereka dan menyanyikan Malam Kudus, di antara lagu-lagu Natal lainnya.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut