JAKARTA, iNewsDepok.id - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengumumkan pada Senin (19/12/2022) bahwa Minsk sekarang dipersenjatai dengan rudal balistik Iskander dan dilindungi oleh sistem pertahanan udara S-400. Ia berterima kasih kepada Vladimir Putin karena mengirimkan senjata baru seperti yang dijanjikan Moskow sebelumnya.
“Hari ini, kami telah mengerahkan sistem S-400 dan yang terpenting, sistem Iskander yang Anda serahkan kepada kami, seperti yang Anda janjikan enam bulan lalu,” kata Lukashenko kepada Putin pada konferensi pers bersama di Minsk, dikutip dari Russia Today.
Putin, serta Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, tiba di Belarus pada hari Senin untuk serangkaian pembicaraan mengenai kerjasama ekonomi, militer dan energi.
Pada jumpa pers mereka, presiden Rusia mengungkapkan bahwa kedua negara telah membangun sistem pertahanan udara dan peringatan terintegrasi, di mana baterai S-400 merupakan elemen penting.
Putin menambahkan bahwa pilot dari Belarusia akan segera menerima pelatihan dalam menggunakan senjata khusus dan amunisi khusus. Hal ini dikonfirmasi oleh Lukashenko.
“Saya harus mengatakan bahwa kami menyiapkan pesawat. Ternyata, kami memiliki pesawat seperti itu sejak zaman Soviet, kami telah mengujinya di Federasi Rusia. Bersama dengan Rusia, kami sekarang melatih kru yang dapat mengemudikan pesawat yang dapat membawa muatan khusus ini,” kata Lukashenko.
Meskipun tidak ada presiden yang menggunakan kata “nuklir", Putin telah menunjukkan bahwa NATO memperkenalkan praktik tersebut beberapa dekade lalu. Ini kemungkinan besar merujuk pada kebijakan berbagi nuklir AS.
Pejabat Polandia menyuarakan kesediaan untuk bergabung dengan program itu pada Oktober, mendorong Lukashenko menuduh Warsawa mengancam tetangganya, Belarusia.
Departemen Luar Negeri AS menanggapi kunjungan Putin ke Minsk dengan menuduh Belarus menyerahkan kemerdekaannya ke Rusia dan bersekongkol dalam perang brutal di Ukraina.
Washington dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi terhadap Belarus atas konflik di Ukraina. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS akan terus mengawasi dengan cermat apa yang dilakukan Minsk, dan mencari cara tambahan untuk menahan rezim Lukashenko tanpa menyebutkan rincian apapun.
Editor : M Mahfud