DEPOK, iNewsDepok.id - Calon Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan yang kalah, Tatang Johari, mengaku pusing setelah permasalahannya viral. Bahkan Tatang hanya terkesan bercanda, saat ditanya oleh wartawan.
Dalam pemilihan, Tatang mengaku menyawer sejumlah pengurus RW agar mau memilih dirinya. Dia pun merogoh kocek hingga Rp 22 juta yang dipecah dalam 22 amplop.
Namun, ia harus kecewa lantaran dalam pemilihan ketua LPM di Kelurahan Bedahan tersebut, Tatang hanya memperoleh dua suara. Dia kalah dari petahana yakni Rizal Antoni yang memperoleh 23 suara.
Tatang bahkan sebelumnya, berencana melaporkan orang-orang yang telah menerima uang amplop darinya.
Disinggung soal langkah lanjutan laporan tersebut, Tatang mengaku pusing dengan peristiwa yang sudah viral tersebut. Bahkan ketika Tim iNews Depok menanyakan hal tersebut, Tatang hanya terkesan bercanda dan tak serius.
"Saya mau bobo aja dulu sudah malam," kata Tatang saat dihubungi iNews Depok, Kamis (1/12/2022).
"Sekarang saya jadi artis sementara pusing jg yach hidup ini, baru jd artis sementara sudah pening kepala ku," tulisnya dalam pesan WhatsApp.
Tim iNews Depok, berusaha menelusuri nama Tatang Johari di mesin pencarian Google. Diketahui, Tatang Johari merupakan ketua organisasi masyarakat (Ormas) WN88 (Warung Nusantara 88) Humas Mabes Polri SUB 01 unit Depok.
Namun saat ditanya soal ormas tersebut, Tatang enggan menjawab.
Namun dari penulusuran pada bulan Januari 2021, seperti dilansir Antara, Kabid Humas Polda Jawa Timur (pada saat itu), Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko menegaskan bahwa organisasi kemasyarakatan atau ormas bernama “WN 88 Humas Mabes Polri” merupakan organisasi ilegal.
Gatot memastikan WN 88 Humas Mabes Polri sebagai ormas ilegal karena baik Divisi Humas Polri dan Humas Polda atau Polres di Indonesia tidak pernah membentuk organisasi semacam itu.
"Itu organisasi ilegal, kami dari Mabes Polri maupun jajaran Humas Polda se-Indonesia tidak pernah membentuk organisasi apapun, apalagi di setiap wilayah," katanya, Selasa (12/1/2021).
Terkait tindakan Tatang yang diduga menyuap warga agar dirinya terpilih sebagai ketua LPM di Bedahan, Sawangan, Depok, Tatang mengaku bersedia melakukan hal itu karena mendapat ‘angin surga’ dari para pemilih.
“Wah banyak angin surga, sangat luar biasa itu. Semua angin surga menjanjikan, menjanjikan semuanya. Sekarang misalnya anda tidak berpihak ke saya, ngapain saya memberikan. Lebih baik untuk yatim piatu. Nah itu dia karena angin surganya luar biasa,” kata Tatang, Kamis siang tadi.
Sebelum pemilihan, Tatang mengaku mendapat sambutan luar biasa dari para pemilih. Tapi dia ternyata kecewa karena hanya dua orang yang memilihnya saat Minggu (27/11/2022).
“Mereka sambutannya luar biasa, mereka bilang amanah Pak Tatang ya, siap berjuang Pak Tatang ya, Insya Allah Pak Tatang ya. Itu kan angin surga,” ujarnya.
Padahal kata Tatang, dia sudah menjalin komunikasi sejak tiga bulan sebelum pemilihan. Dengan harapan dirinya akan terpilih sebagai Ketua LPM.
“Namanya saya berjalan sebelum final itu tiga bulan lalu selalu solaturahmi. Saya pupuk dengan kebaikan, ternyata bukan buah manis yang saya dapat, malah buah pahit,” akunya.
Atas kekalahannya itu Tatang merasa dibohongi. Dia pun langsung meminta agar uang dikembalikan. “Jelas (dibohongi), akan saya basmi kemunafikan,” ujarnya.
Editor : M Mahfud