JAKARTA, iNews.id - Saat ini dunia tengah waspada akan penyebaran varian baru COVID-19, yaitu Omicron. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 8 Desember 2021, varian Omicron ini sudah ada setidaknya di 57 negara di dunia.
Hal tersebut menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit dengan rawat inap meningkat, demikian dilaporkan oleh Reuters, Kamis (9/12/2021).
WHO menyebutkan masih lebih banyak data yang diperlukan untuk menilai tingkat keparahan varian Omicron ini. Termasuk, apakah mutasinya bisa mengurangi perlindungan dari kekebalan yang dihasilkan dari vaksin COVID-19, demikian laporan epidemiologi mingguan WHO.
Mengenai risiko infeksi ulang atau reinfeksi, WHO menilai berdasarkan analisis awal mutasi yang ada dalam varian Omicron bisa mengurangi aktivitas penetralan antibodi, yang mengakibatkan berkurangnya perlindungan dari kekebalan alami. Tapi, untuk memvalidasi analisis tersebut, WHO menyebutkan, masih lebih banyak data yang dibutuhkan.
"Perlu lebih banyak data untuk menilai apakah mutasi yang ada pada varian Omicron dapat mengakibatkan berkurangnya perlindungan dari kekebalan yang diturunkan dari vaksin dan data tentang efektivitas vaksin, termasuk penggunaan dosis vaksinasi tambahan," demikian ungkap WHO dalam keterangannya.
Menurut WHO, jika tingkat keparahan Omicron ini sama atau bahkan berpotensi lebih rendah daripada varian Delta, diprediksikan tingkat keterisian rumah sakit akibat rawat inap akan meningkat apabila lebih banyak orang terinfeksi. Selain itu, akan ada jeda waktu antara peningkatan kejadian kasus dengan peningkatan kasus kematian.
Sebagai informasi, per 5 Desember 2021, kasus positif terkonfirmasi di Afrika Selatan meningkat dua kali lipat dengan lebih dari 62.000 kasus. Lonjakan sangat besar tercatat di Eswatini, Zimbabwe, Mozambique, Namibia dan Lesotho.
Pada 24 November 2021, varian Omicron dilaporkan dari Afrika Selatan kepada WHO.
Dua hari kemudian, WHO menyatakannya masuk sebagai varian of concern (VoC) atau varian yang patut diwaspadai, bersama dengan empat varian lainnya. Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani