get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat di Pasar Minggu Pulang Pisau, Puluhan Ruko dan Rumah Warga Ludes

Akibat Keberadaan Kerajaan Gaib, Savana Ini Selalu Terlihat Seperti Terbakar

Sabtu, 16 Juli 2022 | 11:12 WIB
header img
Savana tempat di mana Kerajaan Gaib Kalap Gadur berada. Foto: tangkapan layar

SAMPIT, iNewsDepok.id - Di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kampung Kalap Gadur, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, terdapat sebuah savana (padang rumput) yang amat luas, yang lokasinya berseberangan dengan Pantai Ujung Pandaran.

Savana ini memiliki keunikan, karena jika umumnya sebuah savana kaya akan rerumputan hijau dan pepohonan besar yang terpencar-pencar atau tersebar, savana di Kampung Kalap Gadur hanya memiliki pepohonan yang tidak lebih tinggi dari tubuh manusia, dan selalu seperti terlihat seperti terbakar. Padahal, tidak pernah ada yang membakarnya.

Kesan terbakar itu terlihat dari kondisi tanamannya yang kebanyakan mengering, dan tanah yang menghitam.

Menurut Andri Aan, seorang indigo yang mengunjungi lokasi tersebut, kondisi unik Savana Kalap Gadur itu disebabkan oleh adanya sebuah kota gaib yang dapat dilihat oleh orang-orang tertentu, dan kadangkala juga dapat dilihat oleh orang yang sedang berada di laut pada malam hari.

"Di Kalap Gadur ini ada aktivitas layaknya manusia, tapi pelakunya adalah jin. Ada pasar, rumah-rumah, gedung-gedung, dan fasilitas yang lebih maju dan lebih megah dibanding fasilitas yang dimiliki manusia. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat aktivitas mereka pada siang hari," kata Andri seperti dikutip dari channel YouTube-nya, Sabtu (16/7/2022).

Ia juga menyebut, sebagaimana layaknya tempat keramat, di Kalap Gadur juga terdapat banyak monyet yang friendly terhadap manusia, tetapi ia memberitahu kalau monyet-monyet itu tak boleh ditertawakan, apalagi disakiti, karena dapat mendatangkan malapetaka.

"Pernah ada orang yang ingin memeliharanya, dan orang itu kemudian sakit," katanya.

Savana Kalap Gadur berada di sisi jalan raya yang mengarah ke Pantai Ujung Pandaran. Lokasinya berada di selatan Kota Sampit dengan jarak sekitar 80 kilometer.

Banyak sekali cerita-cerita mistis tentang Kerajaan Kalap Gadur. Beberapa di antaranya diungkap oleh akun YouTube Kisah Tanah Dayak.

Narasumber di akun ini menjelaskan kalau pernah ada dua orang pemuda yang sedang melintas di Kalap Gadur, melihat sebuah kota yang sangat megah, dan mampir.

Di kota itu, mereka bertemu dengan sorang bapak-bapak, dan mereka mengobrol. Kemudian, bapak-bapak itu menawari kedua pemuda itu untuk menikahi anaknya, dan salah satu dari kedua pemuda itu bersedia sementara yang satunya menolak.

Pemuda yang bersedia dinikahkan itu kemudian dibawa oleh bapak-bapak tersebut, sementara temannya pulang.

Setibanya di rumah, pemuda yang pulang ini keheranan karena kata keluarga, teman dan kerabatnya, dia sedang dicari-cari karena telah berhari-hari tidak pulang. Pemuda itu pun menceritakan pengalamannya, dan baru saat itulah dia menyadari kalau dia dan temannya telah memasuki kerjaan jin Kalap Gadur.

Kisah lain yang dituturkan adalah tentang kapal pedagang yang tengah berlayar di lautan. Ketika kapal melayari Teluk Sampit, pemilik kapal itu melihat ada sebuah kota yang sangat megah di seberang teluk dan aktivitas manusia yang sangat ramai. Di situ juga ada pelabuhan di mana kapal-kapal bersandar, dan orang-orang melakukan transaksi jual beli.

Naluri dagang pemilik kapal pun bekerja. Ia mengarahkan kapalnya ke pelabuhan itu, menambatkan kapalnya, dan berdagang di pelabuhan itu.

"Dagangannya laris, laku terjual," kata narasumber akun Kisah Tanah Dayak.

Setelah dagangan habis, karena hari masih malam, pemilik kapal memutuskan untuk tetap menempatkan kapalnya di pelabuhan, dan akan pulang keesokan paginya.

Namun, ketika dia terjaga pada pagi harinya, dia tidak melihat kota megah yang dilihatnya semalam. Bahkan pelabuhan pun tak ada. Kapalnya yang seingat dia ditambatkan di pelabuhan, ternyata diikat di sebuah batang pohon kayu yang mati. Pedagang itu kebingungan.

Dan dia lebih kebingungan lagi ketika dia memeriksa uang yang didapat dari penjualan barang-barangnya semalam, ternyata uang itu bukan uang sungguhan, melainkan daun. 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut