Banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk dapat menunaikan "tugas berat" itu dengan baik. Observasi adalah salah satunya.
Selama merawat dan membesarkan anak, orangtua mengamati bagaimana sifat si anak, perilakunya, tingkat kecerdasannya, apa saja yang dia sukai, dan lain sebagainya.
Hasil observasi itu kemudian dianalisa dan disimpulkan untuk kemudian dijadikan pedoman selama merawat dan membesarkannya. Jika orangtua mendapati hal-hal yang membuatnya merasa ganjil, entah karena sang anak terlalu lamban dalam merespon sesuatu.
Sehingga dia kesal, atau sebaliknya; terlalu cepat merespon, sehingga kadangkala orangtua kerepotan dibuatnya, hendaknya orangtua jangan menduga-duga atau melakukan persepsi tanpa dasar pengetahuan yang jelas, karena bisa keliru. Lakukanlah tes untuk mendapatkan jawaban dan solusi yang tepat.
Tes yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan seperti itu adalah tes intellectual quotient (IQ). Tes ini juga dapat dilakukan orangtua meski tanpa ada masalah yang membebani, misalnya karena orangtua ingin tahu berapa IQ anaknya agar dia dapat memperlakukan dan mengarahkannya dengan benar, dan sebagainya.
Ada empat manfaat yang didapat orangtua dari tes IQ anaknya, yakni dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan anaknya, membantu si orangtua untuk menemukan bakat terpendam anaknya yang kemudian dapat dikembangkan, membantunya untuk mengarahkan agar sang anak mendapat pendidikan dan karir yang tepat.
Serta dapat membantu si anak untuk untuk menemukan pola pikirnya sendiri, sehingga tidak mengikuti pola pikir orang lain yang belum tentu benar dan baik baginya.
Editor : Rohman