DEPOK, DepokiNews.id - Usai keok mutlak dipukuli Dmitry Bivol, raja tinju dunia Saul Canelo Alvarez memilih memulihkan diri terlebih dulu. Ia akan melawan singa tua berumur 40 tahun, Gennady Gennadyevich Golovkin. Canelo mengesampingkan duel ulang lawan Dmitry Bivol yang potensial menyingkirkannya dari ring tinju profesional selama-lamanya.
Pertarungan Canelo-GGG sudah diunggah saluran resmi DAZN, badan kepromotoran Eddie Hearn yang memegang hak duel Saul Canelo Alvarez. Dalam unggahan di youtube pada Selasa, 25/5/2022, duel Canelo-GGG akan dilangsungkan tanggal 17 September 2022 (18 September Waktu Indonesia Bagian Barat).
BACA JUGA:
Tinju Dunia, Cabik-cabik Lemieux di Ronde 3, Benavidez: Giliranmu Canelo!
Canelo Alvarez berkilah bahwa duelnya dengan GGG sudah dijadwalkan sebelumnya. Jadi ia pun mengikuti rute yang sudah ditetapkan bosnya dari DAZN, Eddie Hearn.
Jika betul-betul terjadi, duelnya dengan GGG, merupakan trilogi. Duel Canelo-GGG pertama berlangsung pada 16 September 2017. Duel di kelas Menengah WBC tersebut berakhir draw, tetapi mayoritas penggemar tinju dunia berpendapat GGG menang angka.
Untuk terjadi duel pertama ini banyak drama mengiringinya. Mulai dari Canelo membuang sabuk WBC pada Mei 2016 untuk menghindari pertarungan wajib dengan GGG.
Di sinilah cap Canelo sebagai petinju yang pilih-pilih lawan mulai menancap. Ia kerap dicerca netizen.
Canelo sendiri meraih gelar Menengah WBC usai berebut sabuk WBC dengan Miguel Cotto pada 21 November 2015.
Duel Canelo-GGG kedua, berlangsung pada tanggal 15 September 2018. Pertarungan di T Mobile Arena Nevada AS dimenangkan Canelo.
Usai dinyatakan menang angka atas GGG, karir Canelo benar-benar moncer. Kepercayaan dirinya melambung ke angkasa.
BACA JUGA:
Jermell Charlo Bantai Castano di Ronde 10, Renggut 4 Sabuk Kelas Menengah Junior
Canelo membekuk 7 lawannya berturut-turut. Tercatat jawara terbesar Meksiko sepanjang massa ini merambah Menengah Super dan menjadi juara tak terbantahkan dengan merebut sabuk WBC, WBA, IBF, dan WBO. Bahkan Canelo Alvarez sempat akan naik ke kelas Berat Ringan menantang jawara WBO Sergey Kovalev.
Dalam pertarungan pada 2 November 2019, Canelo menang KO ronde ke 11. Usai kemenangan ini, nama Canelo membubung hingga setinggi langit. Kepercayaan dirinya pun tumbuh luar biasa dan berbuntut kemenangan atas jagoan Menengah Super seperti Callum Smith, Billy Joe Saunders, dan Caleb Plant.
Usai kemenangan atas Plant, nama Canelo berkibar-kibar. Ia sempat akan merambah ke kelas penjelajah dengan menantang Ilunga Makabu, jawara WBC Penjelajah.
Bukan hanya itu, Canelo pun diwacanakan akan merambah kelas berat dengan menantang Oleksandr Usyk atau bahkan Tyson Fury.
Entah kenapa, duel dengan Ilunga Makabu batal dan tiba-tiba kesepatan dengan Dmitry Bivol, juara WBA Kelas Berat Ringan terjadi. Padahal secara teknis, skill dan kekuatan Canelo masih di bawah Dmitry Bivol.
Bivol dan Artur Beterbiev adalah dua jagoan Berat Ringan yang sejatinya dihindari Canelo Alvarez, sehingga dia lebih memilih untuk meloncat ke Penjelajah dengan menantang Ilunga Makabu, juara paling lemah di kelas ini. Ilunga secara skill masih jauh dibawah Canelo.
Jelas pemilihan duel dengan Bivol adalah sebuah kesalahan. Jika mau jujur, Bivol skill tinju memang di atas Canelo. Bivol sangat piawai dan bertarung tinju benar-benar berdasarkan ilmu tinju text book. Makanya ia adalah juara tak terkalahkan di Berat Ringan meskipun pukulannya bukanlah yang terkeras.
BACA JUGA:
Analisa Tinju: Canelo-Beterbiev, Maaf Ini Bukan Tinju Tetapi Penganiayaan
Pertarungan dengan Bivol terjadi karena jagoan Rusia ini juga di bawah kepromotoran Eddie Hearn.
Dan memang betul dalam duel dengan Bivol 7 Mei 2022, Canelo Alvarez kalah angka mutlak. Bivol tanpa kesulitan mengalahkan Canelo. Jika Bivol dalam mode galak, seperti saat ia membantai Sullivan Barrera dari Kuba, Canelo bisa dipastikan akan terjungkal KO dan berdarah-darah.
Entah kenapa pada pertarungan dengan Canelo, Bivol menggunakan mode sopan santun sehingga Canelo tak kalah KO. Mungkin Bivol sengaja tak menghajar Canelo agar terjadi pertarungan ulang sehingga pundi-pundi uangnya berlipat ganda. Maklum pertarungan dengan Canelo menjanjikan uang berkarung-karung.
Usai kalah dari Bivol, Canelo dicaci maki netizen. Ini karena langkah Canelo yang gemar memilih lawan pada timing tertentu agar ia bisa menang.
Canelo juga kebingungan dengan jagoan di kelas Menangah Super yang terus mengintainya seperti Jermall Charlo dan David Benavidez. Belum lagi Jaime Munguia di kelas Menengah yang bisa dengan mudah naik ke kelas Menengah Super.
Bagaimana trilogi dengan Golovkin? Canelo hampir bisa dipastikan akan menang angka atau menang KO. Dengan usia Golovkin yang sudah 40 tahun, kecepatannya benar-benar lambat. Wajahnya pun sudah terlihat berumur.
Saat melawan Ryota Murata 9 April 2022, Golovkin pada ronde-ronde awal kalah kecepatan. Ia sempat limbung dijotos petinju Jepang berumur 36 tahun. Padahal Murata sudah nganggur alias tak bertanding selama 2,5 tahun.
BACA JUGA:
10 Kali Bertarung Tinju, Canelo Tetap Akan Kalah dari Bivol
Maka sudah bisa dipastikan, jika segalanya berlangsung normal, Canelo pada akan mencabik-cabik Golovkin pada 17 September 2022.
Inilah akhir dari periode Golovkin, sang singa tua berumur 40 tahun.
Golovkin bersedia meladeni Canelo dengan jaminan uang pensiun yang berlimpah. Siapapun yang melawan Canelo, pundi-pundi uangnya akan berlipat ganda.
Maka selamat pensiun GGG dengan uang berlimpah ruah!
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait