Temuan Kokain 179 Kg di Laut, BNN Sebut 85 Persen Penyelundupan Lewat Laut

Carlos Roy Fajarta
Penyelundupan 179 kg kokain di perairan Selat Sunda (Foto: Instagram TNI AL)

JAKARTA, iNews Cilegon.id - Kokain 179 kg di Selat Sunda menjadi temuan mengguncangkan usai Lebaran 2022. Badan Narkotika Nasional (BNN)menyebut 85 persen penyelundupan narkoba lewat jalur laut.

Kepala Deputi Berantas BNN, Irjen Pol Kennedy menganalisa temuan TNI AL tersebut, Selasa (10/5/2022).

"Penyelundupan narkoba itu 85 persen paling aman melalui laut, 15 lainnya lewat udara dan darat," kata Irjen Kennedy.

Menurutnya bandar narkoba juga memilih momen petugas lengah karena sibuk dengan kegiatan lain. Pada lebaran 2022, petugas fokus menjaga kelancaran mudik.

Modus penyelundupannya ada beberapa jenis yaitu dilempar di laut dengan titik koordinat dan perpindahan dari kapal ke kapal.

BNN akan melaksanakan uji laboratorium terhadap sampel dari temuan 179 kg kokain di perairan Selat Sunda yang ditemukan oleh TNI AL untuk mengetahui jaringan dan bandar narkotika yang bermain di belakangnya.

 

Kennedy memastikan narkotika jenis kokain, heroin, dan sejenisnya diproduksi di tiga Triangle yang sudah lama dikenal masyarakat dunia.

Triangle yang dimaksud Kennedy yakni:

1. The Golden Triangle (segitiga emas), yang meliputi negara Thailand, Laos, dan Myanmar dan sekitarnya.

2. The Golden Crescent, yang meliputi Afganistan, Iraq, Pakistan, dan sekitarnya.

3. The Golden Peacock yang meliputi Amerika Latin dan sekitarnya.

"Nanti setelah dicek di lab akan diketahui ini barang darimana," ujar Kennedy.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, TNI AL dalam mengantisipasi keamanan saat Idulfitri 2022 telah membentuk satuan tugas pengamanan laut dengan mengerahkan 40 KRI dan 5.000 prajurit di seluruh wilayah Indonesia dan pelabuhan-pelabuhan.

Pada Minggu (8/5/2022) sekitar Pukul 12.30 WIB, tim satgas yang bertugas di perairan Selat Sunda sekitar pelabuhan Merak pada posisi koordinat 05 55 507 LS dan 205 59 172 BT telah menemukan empat buah benda bungkusan plastik hitam yang pihaknya curigai.

Selanjutnya barang tersebut dibawa ke Lanal Banten untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan koordinasi bersama BNN Banten, dugaan awal barang tersebut merupakan narkotika jenis kokain sebesar 179 kilogram. 

Namun dalam penemuan tersebut baik BNN dan TNI AL belum dapat menangkap tersangka yang memasok ataupun akan mendistribusikan 179 kg kokain tersebut. Bila dengan asumsi harga menurut BNN Rp5-7 juta per gram maka nilai total barang bukti tersebut diperkirakan mencapai Rp1,25 triliun.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network