JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) menandatangani Perjanjian Kerja Sama ( PKS ) dengan Universitas Islam As-Syafi’iyah tentang Pencegahan Penyebaran Paham Radikal dan Intoleransi.
Penandatangan perjanjian kerja sama berlangsung hari ini, Senin (18/4/2022).
Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH menyatakan kerja sama dengan Universitas Islam As-Syafi'iyah merupakan penerapan metode Pentahelix dalam penanggulangan terorisme. Melalui metode Pentahelix, BNPT bekerja sama dengan berbagai unsur termasuk lembaga pendidikan.
Boy Rafli menegaskan penanggulangan terorisme merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, maupun warga negaranya.
"Tentu saja termasuk sektor pendidikan harus turut bersinergi dalam rangka pencegahan terorisme," jelas Kepala BNPT.
Perjanjian kerja sama BNPT-Universitas Islam As-Syafi'iyah berisi 18 pasal. Ruang lingkup kerja sama meliputi penyelenggaraan pelatihan terkait pencegahan paham radikal dan intoleran, pendampingan penyusunan pedoman internal, pencegahan paham radikal dan intoleran dalam implementasi tri dharma perguruan tinggi, serta peningkatan kapasitas SDM.
Sebagai tindak lanjut penandatanganan perjanjian kerja sama adalah mengidentifikasi kesamaan program dan kegiatan, sehingga kolaborasi penanggulangan paham radikal terorisme dapat berjalan dengan baik.
"Kami sangat berharap kerja sama antara BNPT dan Universitas Islam As-Syafi’iyah dapat segera ditindaklanjuti dengan aksi nyata pencegahan tindak pidana terorisme untuk melindungi kepentingan negara dan bangsa," terang Boy Rafli.
Sementara itu Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah Masduki Ahmad menyatakan kesiapan bersinergi dengan BNPT. Menurutnya ruang pendidikan harus bebas dari paham radikal intoleran.
“Kami siap menjadi partner BNPT untuk membangun ruang pendidikan dan pelatihan yang bebas radikal intoleran," kata Masduki Ahmad.
Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah menyatakan akan membahas lebih dalam tentang upaya deradikalisasi dan bagaimana mengupayakan jalan damai lewat pendidikan. Salah satu upayanya dengan menciptakan narasi-narasi damai.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait