Di Tengah Serangan Pasca Pecat Terawan, Ketum PB IDI Ajak Anggotanya Jaga Soliditas

Tim iNews
Ketum PB IDI Muhammad Adib Khumaidi. Foto: tangkapan layar

DEPOK, iNewsDepok.id - Ketua umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M Adib Khumaidi mengajak seluruh anggota organisasinya agar menjaga soliditas dan menjunjung tinggi etik serta kehormatan IDI.

Hal itu disampaikan Adib di tengah masih gencarnya serangan terhadap IDI akibat memecat mantan Menkes Terawan Agus Putranto dari keanggotaan organisasi itu.

"Mengajak kepada seluruh anggota IDI di seluruh wilayah Indonesia, mari kita bersama-sama menjaga soliditas, menjunjung tinggi etik, disiplin, dan menjaga kehormatan Ikatan Dokter Indonesia," kata Adib seperti dikutip dari video yang beredar di media sosial, Jumat (8/4/2022).

Adib juga mengajak anggotanya untuk senantiasa berdoa.

"Semoga Allah SWT menjaga dan melindungi kita dan seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Seperti diketahui, Terawan dipecat dari keanggotaan IDI pada Muktamar IDI ke-31 di Banda Aceh, menjelang akhir Maret 2022 lalu. Pemecatan itu berdasarkan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) karena Terawan dinilai telah melakukan pelanggaran etik berat.

Salah satu pelanggaran etik yang dilakukan Terawan adalah telah menggunakan Vaksin Nusantara-nya kepada sejumlah orang, termasuk politisi yang duduk sebagai wakil rakyat di DPR, meskipun vaksin itu belum teruji.

Belakangan juga terungkap kalau terapi cuci otak Terawan dengan memanfaatkan alat diagnostik bernama Digital Subtraction Angiography (DSA) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa olehnya dan diklaim dapat menyembuhkan stroke, juga sama belum terujinya dengan Vaksin Nusantara. Manfaat vaksin dan terapi cuci otak itu hanya berdasarkan testimoni para pemanfaatnya, bukan berdasarkan pengujian secara medis.

Namun, pemecatan itu menimbulkan gelombang serangan yang luar biasa terhadap IDI. Maklum, selain Terawan adalah mantan menteri yang artinya nota bene juga orang dari lingkaran kekuasaan, juga karena klien-kliennya, baik untuk Vaksin Nusantara maupun terapi cuci otak, di antaranya juga sejumlah politisi, termasuk anggota DPR.

Menkumham Yasonna H Laoly bahkan mengatakan kalau IDI harus dievaluasi dan UU tentang Kedokteran harus direvisi agar izin praktik dokter menjadi domain pemerintah, bukan IDI lagi.

"Posisi IDI harus dievaluasi. Kita harus membuat undang-undang yang menegaskan izin praktik dokter adalah ranah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," kata Yasonna pada 31 Maret 2022.

Anggota DPR lebih keras lagi. Saat IDI rapat dengar pendapat dengan DPR pada 4 April 2022, anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago meminta agar IDI dibubarkan 

Menurut politisi NasDem itu, IDI sebagai satu-satunya organisasi profesi dokter tidak melakukan pembinaan kepada setiap anggotanya. Padahal, IDI bertujuan menjamin kesehatan rakyat Indonesia, serta mempertinggi derajat kesehatan rakyat Indonesia.

"Saya memandang sama seperti serikat pekerja yang memiliki fungsi melindungi anggotanya, memberdayakan anggotanya. Kemudian, men-support anggotanya, bukan memecat anggotanya," kata dia.

Lalu, ia mengulas bahwa IDI memiliki tujuan mempertinggi derajat kesehatan rakyat Indonesia serta mempertinggi derajat ilmu kesehatan.

"Dan terkait dengan kasus dokter terawan saya kira beliau sudah memenuhi ini," tegas Irma.

Kemudian, soal membina dan mengembangkan profesi anggota, Irma melihat IDI tidak melakukan hal itu, termasuk tidak melakukan pembinaan dan mengembangkan kemampuan profesi anggota

Padahal, kata Irma, cuci otaknya dokter terawan berguna bagi para pasien dan banyak semua pasien mengatakan tidak punya efek samping dan justru menyehatkan serta memberikan kesehatan.

"Kemudian kesejahteraan anggota, meningkatkan kesejahteraan anggota, IDI tidak menyejahterakan anggota, orang seenaknya udelnya aja kok mecat anggota," jelasnya.

Irma juga menyoroti IDI yang tak meloloskan 2.500 dokter muda karena tidak lulus uji kompetensi. Menurutnya, justru itu akan mencetak banyak dokter yang menganggur.

"Terus apa yang dilakukan IDI kepada mereka? Apa yang dilakukan IDI? Di cari jalan keluar nggak dibiarin begitu saja. Kemudian enak-enak memecat-memecat kalau tidak setuju," tegas Irma.

"Bubarin saja IDI-nya, ngapain orang cuma organisasi profesi kok," sambungnya.

Bersamaan dengan serangan ini, para anggota IDI pun ramai-ramai membela organisasinya, bahkan melambungkan tagar #WeStandWithIDI, meski tidak menembus trending Twitter Indonesia.

Atas ajakan Adib, para dokter anggota IDI pun langsung merespon.

"Yth para senior dan sejawat dokter dimanapun berada ...Ketua Umum PB IDI dr Mohammad Adib Khumaidi SpOT Mari jaga soliditas, Menjunjung tinggi etik, disiplin dan kehormatan Ikatan Dokter Indonesia #WaSTANDwithIDI, @dokteradib, @PBIDI," kata dokter Nirwan Satria, dokter anestesi pemilik akun @nirwan_anestesi.

Dia termasuk dokter yang ikut menyebarkan video Adib tersebut.

 

 

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network