JAKARTA, iNews Depok.id – Inovasi bioteknologi untuk perkotaan. Pohon Cair MPTree yang berisi Cyanobacteria lebih efektif serap emisi karbon dibanding pohon konvensional.
Inovasi dihadirkan produsen semen merah putih PT. Cemindo Gemilang Tbk berkolaborasi dengan ahli bioteknologi dari Algaepark Indonesia Mandiri. Mereka meluncurkan MPTree (Merah Putih Tree).
MPThree dihadirkan saat gelar wicara “Dari Laboratorium ke Dunia Nyata, Menumbuhkan Solusi Dekarbonisasi Industri Semen,” Selasa (25/11/2025) di Jakarta.
MPTree adalah sebuah pohon cair. Isinya mikroalga yang mampu menyerap emisi karbon dioksida (CO_2) dan polutan udara secara jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan penanaman pohon konvensional.
Data menunjukkan bahwa 70% emisi karbon, atau setara 123 juta ton CO_2 per tahun, di wilayah Jakarta dan sekitarnya didominasi oleh sektor transportasi.
Sementara itu, penyerapan karbon oleh pohon butuh waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai 10 hingga 20 tahun agar pohon dewasa.
Mikroalga yang mengisii MPTree memiliki efisiensi penyerapan CO2 15 hingga 50 kali lipat lebih tinggi daripada mekanisme fotosintesis pohon alami.
MPTree mendapat uji lapangan di Yogyakarta dan Sukoharjo.
Agar bisa digunakan menyerap polusi karbon di perkotaan, MPTree dirancang estetis dan fleksibel.
Teknologi kompleks di balik MPTree mencakup tiga sistem terintegrasi.
Sistem Power Hybrid: Menggunakan kombinasi Panel Surya dan PLN untuk menjamin operasional kultivasi mikroalga berjalan selama 24 jam non-stop, termasuk saat malam hari atau cuaca ekstrem.
Mikroalga Cyanobacteria dipilih karena daya tahan tubuhnya yang tinggi terhadap perubahan suhu ekstrem dan intensitas cahaya yang drastis.
MPTree dilengkapi 4 sensor untuk membaca CO_2, pH, Dissolved Oxygen (DO), dan suhu air secara real-time setiap 5 menit. Data ini diolah menggunakan matematika modern dan ditampilkan pada layar, menunjukkan jumlah serapan karbon dan produksi biomassa secara transparan.
Dalam gelar wicara “Dari Laboratorium ke Dunia Nyata, Menumbuhkan Solusi Dekarbonisasi Industri Semen,” Selasa (25/11/2025) di Jakarta, Is Heriyanto, Komisaris Utama Algaepark Indonesia Mandiri, menjelaskan perspektif ilmiah dari proses sinergi sains dan industri yang menjadikan MPTree istimewa.
Menurutnya, inovasi tersebut berhasil menciptakan ekosistem sirkular, di mana emisi yang sebelumnya dianggap polutan, kini dapat diubah menjadi biomassa yang bernilai tambah. Ia menyimpulkan bahwa model MPTree menunjukkan secara nyata bagaimana tantangan lingkungan dapat ditransformasi menjadi peluang ekonomi hijau yang berkelanjutan.
“Kami menciptakan ekosistem sirkular, di mana emisi yang sebelumnya dianggap polutan kini diubah menjadi biomassa bernilai tambah. Inovasi ini adalah model yang menunjukkan bahwa masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang ekonomi hijau yang berkelanjutan,” papar Heriyanto.
Selain sebagai penyerapan karbon, MPTree menawarkan potensi ekonomi sirkular yang besar. Mikroalga yang dipanen (biomassa) dapat diolah lebih lanjut:
Mikroalga kaya nutrisi dan mineral, berpotensi diolah menjadi superfood yang mengandung lebih dari 80 elemen vital.
Limbah nutrisi dari prosesnya dapat diubah menjadi pupuk hayati atau pakan ikan.
Teknologi ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai air purifier dalam ruangan hingga biofuel di masa depan.
Sebagai bukti komitmen terhadap Net Zero Emission, Semen Merah Putih mengumumkan langkah strategis selanjutnya. Setelah uji riset, perusahaan akan segera melakukan instalasi unit MPTree di wilayah operasional.
“Kami meyakini pemosisian usaha berkelanjutan haruslah dilengkapi dengan bukti ilmiah dan investasi nyata. Inovasi MPTree membuktikan bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan adalah prioritas kami.
Dengan rencana pemasangan di Plant Jatiasih, Bekasi pada Desember 2025 mendatang, kami menegaskan posisi sebagai pelopor industri yang mengubah emisi menjadi solusi berkelanjutan,” ujar Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih (PT. Cemindo Gemilang Tbk).
Kolaborasi MPTree ini menjadi harapan baru bagi Indonesia, menunjukkan bagaimana sektor swasta mampu menghadirkan solusi bioteknologi transformatif untuk dekarbonisasi dan mitigasi polusi, demi menciptakan masa depan konstruksi yang lebih hijau dan kota yang lebih sehat.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
