Potensi angin kencang secara umum dapat terjadi di wilayah NTT dan NTB serta dan cukup berdampak pada gelombang setinggi 1,25-2,5 meter (kategori sedang) di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, Perairan selatan Jawa hingga NTT, Selat Bali bagian selatan hingga Selat Sumba bagian Barat, dan Laut Sawu pada Minggu 16 November 2025.
Sementara bibit Siklon Tropis 98S terpantau sejak 15 November 2025 pukul 01.00 WIB di Samudera Hindia barat daya Bengkulu.
Berdasarkan pemantauan terkini, pusat sistem 98S terletak di sekitar 8.2°LS dan 101.4°BT, memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa di sekitar pusatnya.
Sama halnya dengan 97S, Bibit Siklon Tropis 98S juga berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di Indonesia, khususnya berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat; angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar bagian selatan.
Potensi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter (kategori sedang) di Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Jabar; dan gelombang setinggi 2,5-4,0 meter (kategori tinggi) di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Jabar.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
