Aneh! Hujan Deras Recoki Puncak Musim Kemarau dan Sebabkan Bencana, Ini Penjelasan BMKG

Mada Mahfud
Hujan deras masih masih terjadi dan recoki puncak musim kemarau yang menyebabkan bencana hidrologis. Fenomena aneh ini dijelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Foto: iNews Depok/Mada Mahfud

Awan konvektif penyebab hujan deras terjadi akibat gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi dan pertemuan angin, serta potensi sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik/

”Ini yang terus mendorong pembentukan awan hujan dalam skala luas,” papar Dwikorita.

Dwikorita mencatat intensitas hujan yang signifikan telah tercatat di sejumlah wilayah. Pada 9 Juli, hujan harian di atas 50 mm terjadi di Nabire dan Kalimantan Barat.

Pada 8 Juli, hujan sangat lebat tercatat di Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua.

”Hujan sangat lebat menyebabkan bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur,” ujar Dwikorita.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network