RIYADH, iNews.id - Pemberontak Houthi Yaman sepertinya ingin melakukan sabotase terhadap gelaran Grand Prix Formula 1 (GP F1) Arab Saudi. Mereka meledakkan fasilitas distribusi minyak Arab Saudi, Jumat malam (25/2/2022. Dua tangki penyimpanan minyak terbakar.
GP F1 Arab Saudi akan digelar akhir pekan ini.
Serangan dari pemberontak Houthi dikutuk Kementerian Energi Saudi, seperti dikutip dari Kantor Berita SPA. Serangan itu membuat pasokan minyak global terganggu.
Kementerian juga menyalahkan Iran yang mempersenjatai Houthi dengan rudal balistik dan drone canggih. Serangan terbaru ini akan berdampak pada kapasitas produksi minyak Saudi serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban ke pasar global.
Houthi mengintensifkan serangan terhadap fasilitas energi Saudi, negara pengekspor minyak terbesar di dunia.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan, pihaknya meluncurkan rudal ke fasilitas Aramco di Jeddah dan drone ke kilang Ras Tanura dan Rabigh. Mereka juga menargetkan fasilitas penting lainnya di Ibu Kota Riyadh.
Saudi sebelumnya juga menyatakan berhasil menggagalkan serangkaian serangan drone dan rudal Houthi. Sistem pertahanan udara menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan ke Jizan yang menyebabkan kebakaran di pembangkit listrik.
Amerika Serikat mengutuk serangan terhadap sekutunya itu dan menyatakan akan terus bekerja sama untuk memperkuat pertahanan sambil mencari resolusi guna mengakhiri konflik di Yaman.
"Serangan ini tidak bisa diterima dan juga memengaruhi infrastruktur Saudi serta sekolah, masjid, dan tempat kerja," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter.
Akhir pekan lalu serangan Houthi menyebabkan penurunan sementara produksi di kilang dan kebakaran terminal distribusi minyak bumi. Pada 11 Maret, Houthi juga menargetkan kilang di Riyadh, menyebabkan kebakaran kecil.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait