Namun entah kenapa aturan pekaian adat tidak diterapkan dan baru akan diterapkan pada April 2022.
“Meski terlambat, itu lebih baik daripada tidak sama sekali,” cetus Nuroji.
BACA JUGA:
Depok Perlu Tetapkan Baju Adat untuk Angkat Identitas Budaya
Nuroji mengaku menjadi salah satu pelaku sejarah yang turut mengembangkan pakaian adat Depok sejak 2012. Sebagai pegiat budaya, ia menerapkan baju pangsi di sanggar seni Depok bersama budayawan Depok lainnya seperti artis H Mandra.
“Dengan dipakai di sanggar-sanggar, baju pangsi menjadi lebih popular dan tidak terkesan seram,” papar Nuroji.
Anggota DPR RI tiga periode tersebut menyatakan sebagai sebuah kota, Depok harus memiliki ciri khas sendiri terkait adat budayanya. Dengan demikian Depok bisa berkembang maju dengan modal adat budaya.
Nuruji berpendapat, perkembangan sebuah kota akan bergantung pada ekonomi kreatif yang berbasis pada adat budaya. Dengan demikian kemajuan sebuah kota tidak hanya dirasakan segelintir elit tetapi dirasakan masyarakat Depok secara keseluruhan.
“Sebagai contoh saja, kuliner khas Depok itu belum dikembangkan secara terarah. Demikian juga seni budaya lainnya, perlu digali dan dikembangkan. Semua ini akan memunculkan ekonomi kreatif bagi kemajuan Depok,” terangnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait