DEPOK, iNews.id – ASN Depok wajib mengenakan pakaian adat Depok tiap hari Jumat mulai April 2022. Langkah tersebut mendapat penilaian positif dari budayawan Depok, Nuroji. Menurutnya Depok harus berani menampilkan identitas adat budayanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono pekan ini mengumumkan ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkot Depok wajib mengenakan pakaian adat Depok. Kewajiban tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Wali Kota Depok Nomor 108 Tahun 2021 tentang Pakaian Dinas ASN di Lingkungan Pemkot Depok.
Nuroji yang juga anggota DPR RI dari Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi menilai aturan tersebut bisa berimbas positif pada terangkatnya budaya Depok.
“Nah gitu dong! Depok itu sebenarnya memiliki sejarah dan budaya yang kuat, ini akan ikut tereksplor dan berkembang nantinya,” kata Nuroji saat diminta tanggapan iNews Depok, Sabtu (26/3/2022).
BACA JUGA:
Top! ASN Depok Wajib Kenakan Pakaian Adat Depok Tiap Jumat Mulai April 2022
Nuroji menilai Depok sebenarnya cukup terlambat dalam upaya mengangkat seni budaya dibandingkan daerah sekelilingnya seperti Bekasi, Tangerang Selatan dan Bogor.
“Kita harapkan setelah adanya aturan wajib pakaian adat, Pemkot Depok lebih serius mengembangkan adat budaya Kota Depok,” ujar Nuroji.
Menurut Nuroji, pakaian adat Kota Depok semestinya sudah diberlakukan sejak tahun 2014. Saat itu sudah ada Peraturan Wali Kota di era Nur Mahmudi Ismail.
Namun entah kenapa aturan pekaian adat tidak diterapkan dan baru akan diterapkan pada April 2022.
“Meski terlambat, itu lebih baik daripada tidak sama sekali,” cetus Nuroji.
BACA JUGA:
Depok Perlu Tetapkan Baju Adat untuk Angkat Identitas Budaya
Nuroji mengaku menjadi salah satu pelaku sejarah yang turut mengembangkan pakaian adat Depok sejak 2012. Sebagai pegiat budaya, ia menerapkan baju pangsi di sanggar seni Depok bersama budayawan Depok lainnya seperti artis H Mandra.
“Dengan dipakai di sanggar-sanggar, baju pangsi menjadi lebih popular dan tidak terkesan seram,” papar Nuroji.
Anggota DPR RI tiga periode tersebut menyatakan sebagai sebuah kota, Depok harus memiliki ciri khas sendiri terkait adat budayanya. Dengan demikian Depok bisa berkembang maju dengan modal adat budaya.
Nuruji berpendapat, perkembangan sebuah kota akan bergantung pada ekonomi kreatif yang berbasis pada adat budaya. Dengan demikian kemajuan sebuah kota tidak hanya dirasakan segelintir elit tetapi dirasakan masyarakat Depok secara keseluruhan.
“Sebagai contoh saja, kuliner khas Depok itu belum dikembangkan secara terarah. Demikian juga seni budaya lainnya, perlu digali dan dikembangkan. Semua ini akan memunculkan ekonomi kreatif bagi kemajuan Depok,” terangnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait