Pabrik Baru Proline Pacu Kemandirian Alkes, Produksi Meningkat 4 Kali Lipat dan Sasar Global

Novi
Ki-ka:Founder&Komisaris Utama Proline-Andi Widjaja, Direktur Jenderal Kefarmasian&Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI-dr. Lucia Rizka Andalusia, Direktur Proline-Cristina Sandjaja, dan CEO DiaSys Diagnostic Systems GmbH-dr. Günther Gorka. Foto: Novi

Proline konsisten dalam menjamin kualitas produksinya melalui sertifikasi ISO 13845:2016 yang telah diperoleh sejak tahun 2013 yang mencakup keseluruhan proses dari desain, produksi hingga manufaktur dan terus diperbaharui seiring ekspansi produk.

Cristina juga menjelaskan bahwa produk utama Proline adalah Gaget Kimia Clinic dengan 19 parameter yang telah diproduksi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%.

Tantangan masih ada pada bahan baku impor seperti enzim, yang memengaruhi capaian TKDN. Namun, untuk produk instrumen seperti alat hematologi 3D, TKDN sudah mencapai 43%.

"Di fasilitas yang baru ini, kami akan memiliki unit metal processing untuk alat instrumen," ungkap Cristina. "Kami harap dengan adanya fasilitas ini, TKDN akan lebih tinggi lagi karena semuanya akan diproses di sini," jelasnya.

Kapasitas produksi pun meningkat signifikan, hingga empat kali lipat lebih tinggi dari fasilitas sebelumnya. Contohnya, untuk hematologi, kapasitas meningkat dari 180 pack per tahun menjadi 900 pack per tahun.

Cristina menambahkan bahwa kapasitas manufaktur memiliki dua aspek: kapasitas terpasang (installed capacity) dan kapasitas produksi riil, yang bergantung pada permintaan pasar. Dengan fasilitas baru ini, Proline memperkirakan kapasitas produksi mereka baru akan mencapai 20-30% dari kapasitas terpasang, menunjukkan potensi besar untuk berkembang, baik di pasar Indonesia maupun regional.

Cristina juga menyoroti perbedaan signifikan antara fasilitas lama (2 lantai, 2 meter persegi) dengan fasilitas baru (5.500 meter persegi), yang memungkinkan Proline untuk mengembangkan lini produksi baru seperti hematologi dengan peralatan yang lebih canggih dan otomatis.


Ki-ka: Liana Kuswandi-Direktur Keuangan Prodia, Bapak Andi Widjaja-Founder & Komisaris Utama Proline, Cristina Sandjaja-Direktur Proline, dan dr. Günther Gorka-CEO DiaSys Diagnostic Systems GmbH. Foto: Novi

 

Lebih jauh, Cristina menjelaskan bahwa produk-produk Proline mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis pemerintah, mencakup berbagai panel pemeriksaan seperti fungsi ginjal, hati, dan profil lipid. Permintaan akan produk-produk ini terus meningkat, dan Proline siap memenuhinya.

Cristina juga menyinggung implementasi kebijakan TKDN minimal 40% yang dicanangkan pemerintah. Meskipun saat ini sebagian kebutuhan reagen masih dipenuhi oleh produk impor karena sisa stok, tambah Bapak Andi Widjaja, mereka optimis bahwa dalam satu hingga dua tahun ke depan, seluruh kebutuhan pemeriksaan kesehatan gratis akan dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri, terutama karena Proline menjadi salah satu produsen utama untuk berbagai jenis reagen.

"Jadi ini harus dibedakan, bukan lalu kita ini memroduksi kemampuan sekian. Dasarnya kita ini satu-satunya yang memroduksi semua itu tadi," ucap Bapak Andi Widjaja seraya menekankan peran vital Proline dalam kemandirian alat kesehatan nasional.

Dengan peresmian fasilitas baru ini, Proline tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap inovasi, kualitas, dan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia, serta membuka peluang untuk menjadi pemain kunci di pasar regional.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network