Data ekonomi memperkuat kekhawatiran ini. Ekspor Indonesia ke AS, yang menyumbang 10,5 persen dari total ekspor non-migas, terancam anjlok hingga 20 persen, berpotensi memangkas PDB sebesar 0,4 persen.
UMKM sebagai rantai pasok industri ekspor juga kehilangan pesanan, memperparah tekanan ekonomi di tingkat lokal.
"Pedagang kecil dan pengrajin yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi masyarakat kini omzetnya turun drastis," beber Wakil Ketua Umum DPP Bapera tersebut.
Meski begitu, ia tetap mengapresiasi beberapa langkah pemerintah yang cukup antisipatif dan responsif terhadap kebijakan Trump yang memicu sentimen negatif dunia ini.
Wakil Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini menyebutkan diplomasi ke Washington, diversifikasi pasar ke China, India, dan Asean, serta komitmen BI menjaga stabilitas rupiah patut diapresiasi.
Ada pula rencana hilirisasi dan menghidupkan 80 ribu koperasi desa adalah langkah taktis untuk menjaga ekonomi domestik.
Henry juga menyoroti pendekatan birokrasi yang boros dan cenderung tidak efisien.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
