Hal serupa dialami Roni, orang tua siswa lainnya, yang terkejut mengetahui total tunggakannya mencapai Rp6 juta. "Pas mau ngambil ijazah ditotal semuanya Rp6 juta. Enggak bisa saya kalau segitu. Baru bayar Rp100 ribu dari kelas 1," ungkapnya.
Selain masalah tunggakan, salah seorang alumni berinisial J mengungkapkan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Ia menyebut, sebagian dana PIP yang diterimanya diminta oleh pihak sekolah untuk alasan pembayaran gedung.
"Duitnya pas kelas 2 itu disuruh bayar ke pihak sekolah, katanya buat gedung. Jadi dari Rp1 juta, setengahnya Rp500 ribu disuruh setor ke sekolah," kata J.
J juga menambahkan bahwa beberapa teman sekelasnya mengalami hal yang sama. "Ada beberapa teman sekelas yang setor ke sekolah Rp500 ribu itu," ujarnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
