Softbank Mundur, PEPS: Investor Beretika Tinggi Akan Hindari Proyek IKN

Tim iNews
Presiden Jokowi bersalaman dengan CEO Softbank Masayoshi Son usai membicarakan soal investasi di Istana Negara, Jakarta, pada 10 Januari 2020. Foto: Biro Pers Setpres

JAKARTA, iNews.id - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan, tindakan SoftBank mundur dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan tindakan yang bijak.

Ekonom itu bahkan mengatakan kalau IKN punya banyak masalah, sehingga investor yang taat hukum, bermoral dan beretika tinggi, dan yang menjalankan prinsip-prinsip good governance akan menghindari proyek senilai sekitar Rp466,9 triliun itu.

"Soft Bank mundur dari proyek IKN. Sangat bijak, karena IKN banyak masalah hukum, melanggar UUD dan kedaulatan daerah, sedang dalam proses gugatan, masa depan tidak pasti. IKN dinahkodai oligarki. Yang bermasalah pula: KKN dan bakar hutan?  IKN akan mati prematur?" katanya melalui @AnthonyBudiawan, Sabtu (12/3/2022).


Foto: tangkapan layar

Pada cuitannya yang lain yang merupakan rangkaian dari cuitan di atas, Anthony mengatakan begini:

"Yang mau investasi di proyek bermasalah hukum dan penuh KKN kebanyakan dari dana yang juga bermasalah hukum, ajang pencucian uang. Proyek ini akan dihindari oleh investor yang taat hukum, bermoral dan beretika tinggi, yang menjalankan prinsip-prinsip good governance".


Foto: tangkapan layar

Untuk diketahui, SoftBank, perusahaan keuangan multinasional yang berpusat di Jepang, pada Jumat (11/3/2022) dikabarkan mundur dari proyek IKN oleh salah satu media terkemuka di Jepang, yaitu Nikkei.

Media itu bahkan menjadikan berita tersebut sebagai headline dengan judul: "BREAKING! SoftBank pulls out of Indonesia's new capital project".

Menurut Nikkei, keputusan korporasi terkemuka Jepang yang dipimpin Masayoshi Son itu cukup mengejutkan, karena dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi pada 10 Januari 2020, Masayoshi Son ditunjuk Jokowi menjadi anggota komite pengarah di proyek IKN.

"Kami tidak mendiskusikan angka pasti, tetapi konsep kota pintar dengan teknologi terbaru, kota hijau, dan juga pengembangan AI. Itu yang aku tertarik untuk dukung," kata Mayoshi kala itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dan ternyata kini SoftBank menarik diri.

“Kami tidak berinvestasi dalam proyek ibu kota baru Indonesia, tapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” kata SoftBank seperti dikutip Bloomberg.

Manajemen SoftBank menolak berkomentar lebih rinci soal keputusannya menarik diri dari proyek IKN.

Bloomberg sebelumnya mengutip pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan SoftBank tak akan lagi jadi investor di proyek IKN Nusantara.

SoftBank adalah investor utama di sejumlah startup terkemuka Indonesia, seperti GoTo dan Grab.

Seperti diketahui, iKN merupakan salah satu dari sekian proyek kontroversial pemerintahan Jokowi selain proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta, Megaproyek Listrik 35.000 MW, Trans Papua, dan pembangunan sejumlah bandara di daerah, di antaranya Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

Proyek IKN yang 53,3% di antaranya dibiayai APBN itu ditentang banyak kalangan, termasuk oleh ekonom Rizal Ramli dan PKS, karena selain dinilai tidak urgen, akan membebani APBN, juga diyakini akan merusak lingkungan di mana IKN itu dibangun.

Sementara itu, di sisi lain, pertumbuhan ekonomi terseok-seok dengan beban utang yang hingga akhir 2021 telah menyentuh Rp 6.908,87 triliun.

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network