JAKARTA, iNews.id - Makin dekat hari pemilihan Ketua Umum (Ketum) KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 yang dihelat pada 12 Maret 2022, persaingan di antara dua kandidat yang akan bertarung pada perhelatan itu agaknya makin panas.
Pasalnya, Inisiator Forum Kolaborasi Cabor Jakarta (FKCJ), Lucky V Kamba, mengabarkan kalau ada di antara kedua kandidat itu dan Timses-nya yang diduga mengancam Cabot-Cabor agar mendukung dirinya, dan bahkan diduga melakukan money politic.
"Saat ini ada kelompok yang tekesan main ancam ke Cabor-Cabor dan melakukan money politic," katanya kepada wartawan, Selasa (8/3/2022), tanpa menyebut nama kelompok dan dari kandidat yang dimaksud.
Ia pun mengingatkan agar tidak usahlah main ancam agar pemilihan Ketum KONI DKI menjadi tidak gaduh, karena pembinaan atlet sangat penting.
Ia bahkan meminta kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Ketum KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 agar mencoret calon Ketum yang main ancam dan melakukan money politic.
"Pemilihan Ketum KONI harus berjalan mulus. Kasihan Cabor dan atlet jika pemilihan Ketum menjadi gaduh," tegasnya.
Lucky berharap kedua kandidat yang akan mengikuti kontestasi Ketum KONI DKI dapat mengikuti kontestasi itu dengan fair, tanpa melakukan upaya-upaya di luar sportivitas yang telah disepakati.
"Olahraga itu jangan juga dicampur dengan syahwat politik kelompok. Kasihan atlet, pelatih dan Aspel (asisten pelatih) yang ingin berjuang mengharumkan nama Jakarta. Jangan sampailah insiden di 2017 terjadi lagi yang berdampak pada atlet, Aspel dan pelatih," imbuhnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, dua kandidat yang akan bertarung di pemilihan Ketum KONI DKI Jakarta 2022-2026 adalah Waketum II KONI DKI Jakarta periode 2017-2021 Hidayat Humaid dan Ketua Harian Muaythai DKI Jakarta Julizar Idris.
Hidayat maju ke pencalonan dengan bekal dukungan 56 Cabor dan badan fungsional, sementara Julizar didukung 11 Cabor dan badan fungsional.
Lucky mengatakan, Cabor-Cabor telah sepakat dengan dimajukannya waktu pemilihan dari tanggal 27 Maret 2022 ke tanggal 12 Maret 2022, karena lebih cepat pemilihan dilaksanakan, akan lebih baik karena saat ini masa dalam massa pandemi Covid-19.
"Kalau bisa dipercepat, kenapa harus diperlambat? Ingat, ada ribuan atlet yang menunggu kepastian. Cabor itu pintar-pintar dan orang cerdas. Jangan juga main ancam dan terkesan paling hebat sendiri," tegasnya.
Lucky juga mengingatkan bahwa dalam alam demokrasi, bukan hanya yang besar yang harus menghargai yang kecil, tetapi yang kecil juga wajib menghargai yang besar.
"Jadi, jangan belum apa-apa teriak curang. Dalam pertandingan selalu ada yang kalah dan menang," pungkasnya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait
