“Program ini akan berakhir tahun 2025, mudah-mudahan pemerintah daerah yang menerima intervensi program sekarang sedang mempersiapkan exit strategy untuk melanjutkan program. Kami mengajak stakeholder yang lain untuk meningkatkan awareness dan berkolaborasi untuk mengajak dan mendampingi anak muda menumbuhkan wirausaha mereka," pungkas Angga.
Sementara itu Dahliani, menyampaikan bahwa banyak sekali manfaat yang diterima dari Program YESS, baik terkait pembuatan proposal, akses permodalan, pelatihan, pengembangan usaha, pendampingan, bantuan agribisnis, dan masih banyak lagi.
Petani yang berkecimpung di komoditas cabe besar ini, setelah mengikuti Program YESS Kementan, telah mengubah pertanian konvensional menjadi pertanian modern dengan menggunakan sistem irigasi tetes atau fertigasi.
“Saya sebagai penerima bantuan agribisnis dari Program ini, harus mengirimkan laporan tiap bulannya. Bagi ini saya malah bikin saya semangat karena tanggung jawab, dan harus menjadi wirausaha yang sukses,” ungkap Dahliani.
Perlu diketahui, regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementan, salah satunya dengan Program YESS yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa program YESS menjadi salah satu barometer terciptanya petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di perdesaan.
"Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis," kata Idha di kesempatan terpisah.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait