Saat ini investasi emas cukup menarik minat termasuk generasi muda karena tergolong safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Pembiayaan cicil emas memiliki pertumbuhan signifikan mencapai 100,10% ke level Rp3,56 triliun, sementara gadai emas berada di level Rp5,41 triliun tumbuh 18,38%. ‘’Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas saat ini telah dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,’’ ungkap Hery.
Dengan kondisi likuiditas dan pembiayaan, sepanjang kuartal II 2024 pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan margin dan bagi hasil yang naik 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, serta pendapatan berbasis fee yang tumbuh 28,01% menjadi Rp2,48 triliun. Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87% ke level 69,23%. Di sisi rasio profitabilitas ROE perusahaan membaik ke 17,88% naik dari 17,27% posisi Juni 2023.
Hery pun menegaskan, selain laba bersih, beberapa indikator kinerja juga mencatatkan pertumbuhan dobel digit dan menjadi yang tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia. Untuk aset, BSI mencatat pertumbuhan sebesar 15,10% yoy menjadi Rp360,85 triliun, dan ini sebagai pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) BSI sebesar 17,50% yoy menjadikannya yang tertinggi pula di Top 10 Bank Indonesia.
Layanan Digital Semakin Diminati
Selain indikator kinerja tersebut, pada Juni 2024 jumlah pengguna BSI Mobile ikut pula melonjak 12,72% (ytd) menjadi 7,12 juta orang. Hingga periode tersebut BSI mobile mencatatkan jumlah transaksi sebanyak 247,32 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp298,82 triliun.
BSI juga agresif meningkatkan Merchant QRIS untuk transaksi pembayaran. Hingga Juni 2024, Jumlah merchant QRIS yang bekerjasama dengan BSI mencapai 358 ribu, naik 30,84%. Untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah yang belum terdapat layanan bank, BSI Agen siap melayani kebutuhan nasabah mulai dari tarik tunai, transfer, dan juga pembayaran lainnya.
Hingga Juni 2024, jumlah BSI Agen mencapai 102 ribu di seluruh Indonesia yang mencatatkan volume transaksi sebesar 12,7 juta dengan nilai mencapai Rp26,89 triliun. Menjamurnya BSI Agen membuktikan bahwa minat masyarakat bertransaksi syariah meningkat yang berdampak positif untuk pembukaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen.
BSI Kian Fokus pada Green Activity
BSI juga aktif dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Diantara pelaksanaan prinsip ESG adalah pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai mencapai Rp61,1 triliun yang didominasi oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp47,7 triliun, sementara pembiayaan green sektor didominasi sektor eco-efficient product Rp6,2 triliun, proyek eco-green Rp5,9 triliun, dan energi terbarukan Rp0,7 triliun.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait