JAKARTA, iNews Depok.id - YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) Foundation sukses menggelar Impact Festival pada Sabtu dan Minggu, 31 Agustus - 01 September 2024 di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, untuk merayakan 25 tahun kiprahnya.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini diisi dengan berbagai kegiatan inspiratif, mulai dari diskusi dengan para ahli hingga peluncuran buku dan podcast.
Acara ini bertujuan untuk memperingati berbagai dampak positif yang telah dihasilkan, mulai dari memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga menghasilkan para pengusaha muda Indonesia yang memiliki misi sosial dengan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang kuat dalam menciptakan dampak positif dalam aspek 3P (people, planet, dan profit).
Hari pertama Impact Festival pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dimulai dengan serangkaian Mini Masterclass yang diadakan di Oppo Gallery, Gandaria City, dipandu oleh para ahli, termasuk Naina Subberwal Batra, CEO AVPN, yang membahas "Financing Through the Continuum of Capital," serta Andy F. Noya, Jurnalis Senior dan Pendiri BenihBaik, yang berbagi wawasan mengenai peran filantropi dalam pembiayaan sosial.
Acara dilanjutkan dengan sesi yang paling dinantikan adalah peluncuran buku "Impact Story: 25yr Journey to Impact", yang dipandu oleh Andy F. Noya dan dihadiri oleh Veronica Colondam, pendiri dan CEO YCAB Foundation, mengisahkan perjalanan YCAB selama dua setengah dekade dalam menciptakan dampak sosial yang signifikan.
Veronica Colondam, Pendiri dan CEO YCAB Foundation bersama Andy F. Noya, Jurnalis Senior dan Pendiri BenihBaik. Foto: Ist
Buku ini menyoroti bagaimana YCAB telah berkontribusi pada perubahan sosial dan ekonomi yang positif di Indonesia serta pencapaian dalam berbagai program, termasuk keberhasilan "Ibu Harta Anak Pintar," yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi ibu-ibu UMKM dan pendidikan remaja prasejahtera.
“Selama 25 tahun, YCAB terus berupaya memberikan kontribusi secara konsisten untuk menghadirkan perubahan positif melalui berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Dengan moto kami "Child by Child, We Build Our World", kami meyakini bahwa perubahan besar, dimulai dari langkah-langkah kecil: satu anak, satu Ibu, satu keluarga yang terdidik dan berdaya hingga pada akhirnya satu dunia yang sejahtera. Buku "Impact Story: 25yr Journey to Impact" merupakan rekam jejak perjalanan kami menjadi bagian kecil dalam mewujudkan misi besar tersebut. Kedepan, kami ingin YCAB menjadi wadah kolektif dimana semua orang turut serta menjadi agen perubahan untuk dunia yang lebih baik,” ujar Veronica Colondam, Pendiri dan CEO YCAB Foundation.
Impact Festival kemudian berlanjut di Piazza Area dengan peluncuran podcast “Go ImpAct”, yang dipandu oleh Veronica Colondam, bertujuan menyebarluaskan pesan yang berdampak dan menginspirasi tindakan nyata positif. Dengan berbincang bersama pelopor perubahan, podcast ini memotivasi pendengar untuk terlibat dalam gerakan sosial dan inovasi yang menciptakan dampak luas.
Selain itu acara ini juga dilanjutkan dengan talkshow bertema "Financing Through Carbon Saving" bersama Jerhemy Owen sebagai pembicara. Kemeriahan acara ditutup dengan Celebration of Impact, yang dimeriahkan oleh penampilan musik dari Rio Silaen, JFlow, dan Noraebibes.
Impact Festival 2024 merupakan ajang yang mempertemukan ide-ide inovatif, berbagi pengetahuan, serta memperkuat jaringan para pelaku usaha yang berkomitmen pada nilai-nilai keberlanjutan. Festival ini berlanjut pada Minggu 1 September 2024 dengan rangkaian acara menarik lainnya.
Puncak acara adalah perayaan yang dimeriahkan oleh musisi ternama. Melalui festival ini, YCAB ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada isu sosial dan lingkungan.
Pada kesempatan konferensi pers Sabtu, 31 Agustus 2024 di Oppo Galery, Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, Veronica Colondam mengaku telah menyaksikan secara langsung bagaimana sebuah program pemberdayaan dapat mengubah hidup begitu banyak orang. Melalui kisah-kisah nyata yang ia bagikan dalam buku "Impact Story: 25yr Journey to Impact", kita diajak untuk merenung tentang pentingnya pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan semangat pantang menyerah.
Selama 25 tahun, program pemberdayaan yang Veronica gagas, telah menyentuh lebih dari 5 juta jiwa. Fokus utama program ini adalah pada anak-anak putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga. Dengan pendekatan yang holistik, program ini tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan hidup dan membangun kepercayaan diri.
"Ada salah satunya dalam buku ini yaitu Boby, seorang anak putus sekolah yang kini menjadi programmer. Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini. Boby, yang awalnya bercita-cita menjadi seorang coder, berhasil mewujudkan mimpinya setelah mengikuti bootcamp coding. Kisah Boby ini diharapkan bisa menginspirasi banyak anak muda lainnya untuk tidak menyerah pada mimpi mereka, meskipun berasal dari latar belakang yang kurang beruntung," kata Veronica.
Buku ini menyoroti bagaimana YCAB telah berkontribusi pada perubahan sosial dan ekonomi yang positif di Indonesia serta pencapaian dalam berbagai program. Foto: Ist
Menurut Veronica, program ini berhasil karena mereka juga fokus pada ekosistemnya. "Program ini menyadari bahwa mengubah hidup seseorang tidak cukup hanya dengan memberikan pendidikan. Lingkungan sekitar, mindset, dan kepercayaan diri juga perlu ditingkatkan. Ibu-ibu rumah tangga diberikan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Ketika ibu-ibu berdaya, anak-anak mereka pun akan memiliki masa depan yang lebih cerah," jelas Veronica.
"Kemitraan dengan berbagai pihak. Kolaborasi dengan swasta dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menjangkau masyarakat yang lebih luas," tambahnya.
Meskipun telah mencapai banyak keberhasilan, lanjut Veronica, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. "Salah satunya adalah mengubah mindset masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan bawah. Banyak anak muda yang merasa tidak percaya diri dan tidak berani bermimpi besar," ucapnya.
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan generasi emas pada tahun 2045. Dengan terus mengembangkan program-program pemberdayaan seperti ini, kita dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat global.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait