DEPOK, iNews Depok.id - Komisi Pemilihan Umum atau KPU, tengah berupaya keras mendongkrak jumlah pemilih di Pilkada 2024, mendatang. Salah satu daerah yang disorot adalah Depok.
Depok jadi perhatian serius KPU lantaran dalam beberapa event Pilkada jumlah warga yang tak menggunakan hak suara alias golput, cukup tinggi.
Terkait hal tersebut, Komisioner KPU Jawa Barat Abdullah Syafii menargetkan, jumlah pemilih di Pilkada Depok bisa mencapai sekira 80 persen.
"Tantangannya tentu berat, tapi saya kira kalau partisipasi publik itu tinggi, saya kira akan mendorong pada partisipasi pemilih nantinya," kata dia saat menghadiri agenda Gathering KPU bersama PWI dan IJTI Kota Depok pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Syafii mengatakan, salah satu upaya untuk menekan angka golput di Kota Depok adalah dengan merangkul para pemilih pemula. Menurutnya jumlah mereka cukup tinggi.
"Generasi Y dan Z di Jawa Barat itu lebih dari 65 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa generasi pemilih pemula ini mereka bukan tidak tahu cara memilih.
"Mereka tahu bagaimana memilih dan mereka juga rata-rata tahu kapan pemilu di Pilkada dilaksanakan, tapi yang harus kita munculkan adalah keterlibatan mereka," katanya.
Terkait hal itu, KPU dalam konteks keterlibatan sejak awal mendorong mereka terlibat dalam prosesnya.
"Mulai dari sebagai penyelenggara pemilu, makanya kita dorong sekarang PPS, PPK itu teman-teman muda, itu kita dorong."
Malah, lanjut Syafii, KPU kini membatasi usia yang di atas 50 tahun.
"Kita sekarang dorong anak-anak muda untuk terlibat sebagai penyelenggara pemilu. Mulai dari PPS, PPK, KPPS nantinya silakan untuk mendaftar sebagai penyelenggara Pemilu, itu pertama," tuturnya.
Kemudian yang kedua, KPU berharap mereka terlibat dalam proses pemilu, termasuk dalam hal sosialisasi.
Selain itu, kata Syafii, upaya lainnya yang dinilai efektif untuk menekan angka golput adalah meningkatkan sinergitas dengan awak media.
Di antaranya mereka yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) maupun Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
"Kita berharap ada sinergi. Pilgub Jabar dan Pilkada ini kan pekerjaan kita bersama. Terlebih lagi kami sebagai penyelenggara pemilu tentu berkeinginan semua pihak terlibat dalam proses ini," katanya.
"Karena tentu suksesnya Pilkada, tingginya partisipasi publik dalam proses pelaksanaan Pilkada ini menjadi poin penting dalam proses pelaksanaannya," sambung dia.
Syafii menegaskan, bahwa wartawan adalah pilar keempat demokrasi dan memiliki sederet kemampuan untuk turut mensukseskan jalannya pesta demokrasi.
"Teman-teman (wartawan) punya jaringan yang luas, punya komunitas, dan interaksi yang tinggi dengan masyarakat. Kita berharap hubungan ini terus terjalin," imbuhnya.
"Ke-depan tentu karena kita ingin kualitas demokrasi, kualitas Pilkada sekarang bisa berlangsung lebih baik daripada sebelumnya," timpal dia lagi.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait