Dalam kesempatan sesi talkshow, Afif Saipudin, Kepala Divisi Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa dan Partisipan Bursa Efek Indonesia mengatakan, MOSAIC hadir sebagai jawaban atas kebutuhan investor akan informasi yang akurat dan layanan investasi yang terpercaya. “Karena lewat MOSAIC, investor bisa mendapatkan saran investasi dari para ahli, melakukan transaksi saham dengan mudah dan aman, serta juga dapat meningkatkan literasi keuangan,” terang Afif.
Menurut Rivan Kurniawan, Educator/Indonesia Value Investor, ada dua poin penyebab utama dari kasus gagal bayar atau investasi bodong yang marak terjadi belakangan ini. “Pertama, info yang kredibel dan tidak kredibel. Kalau dulu kita sulit mendapatkan informasi, saat ini informasi bertebaran dimana-mana dan tantangannya adalah bagaimana kita bisa menyaring informasi tersebut. Poin kedua, masalah financial literasi dan itu tidak bisa instan, harus perlahan ditumbuhkan. Nah, dua poin inilah yang harus kita selesaikan secara bersama-sama,” tutur Rivan.
Ki-ka: MC, Afif Saipudin, Edina Saputra, Teddy Sunandar, dan Rivan Kurniawan. Foto: Novi
“Dengan adanya peraturan OJK tahun 2021 tentang penyelenggaraan kegiatan di pasar modal, menimbulkan efek terjadinya kolaborasi dengan mitra-mitra perusahaan di bawah pasar modal. Oleh karena itu, kita cari partner, cari cara menambah satu solusi, yaitu MOSAIC ini. Membantu mendemokratisasi pasar modal untuk masyarakat Indonesia,” dukung Teddy Sunandar, Head of Partnership & Business Development Maybank Sekuritas.
"Kami berharap MOSAIC dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi saham, namun masih ragu karena kurangnya pengetahuan," tambah Edina Saputra, Chief of Development Moduit.
Junaidi Halim, salah satu pengguna MOSAIC, mengaku sangat terbantu dengan platform ini. "Meskipun bukan ahli saham, saya ingin mencoba investasi. MOSAIC memberikan saya kemudahan dan rasa aman," ujarnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait